JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pengarah Musyawarah Rakyat (Musra) Andi Gani Nena Wea mengeklaim, tidak ada pihak atau 'bandar' yang mendanai penyelenggaraan Musra relawan Jokowi.
Adapun Musra ini digelar untuk mencari penerus Presiden Joko Widodo pada Pemilu 2024.
Andi mengatakan, kegiatan Musra yang akan berlangsung di 34 provinsi ini, didanai oleh hasil patung organisasi-organisasi relawan pendukung Jokowi.
"Relawan A membayar gedung, relawan B membayar busnya sendiri, relawan C dia membantu konsumsi, ada yang kesehatan. Kan relawan Jokowi banyak, jadi tidak ada bandar, tidak ada orang kuat dibalik Musra," kata Andi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (8/8/2022).
Andi mengatakan, pihaknya tidak menghitung estimasi dana yang disiapkan untuk penyelenggaraan Musra ini.
Tetapi, dia memastikan pendanaan acara ini murni hasil gotong royong organisasi relawan di masing-masing provinsi.
"Enggak ada kalkulasi dana miliaran, puluhan miliar, tidak ada sama sekali. Baru kalau besok mau ke Medan, berapa pembiayaannya siapa yang menanggung biaya itu, jadi benar-benar gotong royong," kata Andi.
Andi melanjutkan, dengan sistem gotong royong dalam pendanaan acara ini, maka Musra bakal berjalan demokratis tanpa ada pengaruh dari pihak tertentu.
"Enggak ada capres yang mendanai acara ini saya tegaskan, tidak ada capres A yang kami giring untuk menang dalam Musra ini, tidak ada. Benar-benar real demokrasi," ujar Andi.
Dalam catatan Kompas.com, setidaknya terdapat 15 kelompok relawan yakni Projo, Relawan Buruh Sahabat Jokowi, Seknas Jokowi, Almisbat, GK, RKIH, Gapura, Jaman, Bara JP, Kornas Jokowi, Indeks, KIB, Duta Jokowi, dan RPJB.
Musra akan dimulai di Bandung pada 27 Agustus tahun ini dan berakhir di Jakarta pada 11 Maret 2023.
https://nasional.kompas.com/read/2022/08/08/14291611/relawan-jokowi-klaim-tak-ada-bandar-yang-danai-musyawarah-rakyat