"Besarnya tingkat keyakinan itu semestinya memang menjadi modal besar bagi KPU ataupun Bawaslu untuk konsisten menunjukkan kinerja terbaiknya," demikian tulis peneliti Litbang Kompas Eren Marsyukrilla seperti dikutip dari Harian Kompas, Senin (30/5/2022).
Penelitian oleh Litbang Kompas ini dilakukan selama periode 5-9 April 2022 di 34 provinsi.
Adapun jumlah responden yang tidak yakin penyelenggara pemilu dapat bekerja optimal mempersiapkan Pemilu 2024 sebanyak 22,7 persen, sangat tidak yakin sebesar 1,3 persen, dan tidak tahu sebesar 2,7 persen.
Eren pun menilai, keyakinan tersebut berbanding lurus dengan penilaian publik terhadap kerja-kerja penting penyelenggara pemilu.
Misalnya saja, terkait penyusunan regulasi pemilu seperti PKPU dan peraturan Bawaslu, sebanyak 72,2 persen responden menilai penyelenggara pemilu mampu mengeksekusi dengan baik.
Sementara itu, untuk hal-hal teknis seperti distribusi logistik, beban kerja petugas, dan keserentakan penyelenggaran pemilu, sebesar 64,6 persen responden yakin penyelenggara pemilu mampu menunjukkan kinerja terbaiknya.
Selain itu, sebanyak 60,4 responden yakin penyelenggara pemilu bisa menjamin adanya pengawasan pada proses pemilu dengan adil dan transparan.
"Di luar penyusunan PKPU, tak sedikit urusan teknis hingga pengawasan dan transparansi menjadi pekerjaan rumah yang perlu dijawab penyelenggara dengan sangat baik selama rangkaian tahapan pemilu," tulis Eren.
Adapun Litbang Kompas melakukan pengumpulan pendapat melalui telepon dengan jumlah responden sebanyak 504 orang.
Responden berusia minimal 17 tahun dari 34 provinsi. Sampel ditentukan secara acak dari responden panel Litbang Kompas sesuai proporsi jumlah penduduk di tiap provinsi.
Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, nirpencuplikan penelitian kurang lebih 4,37 persen persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
https://nasional.kompas.com/read/2022/05/30/14155171/survei-litbang-kompas-733-persen-responden-yakin-penyelenggara-pemilu-dapat