Salin Artikel

Memori Saat Penyerang Gereja Menyesal di Hadapan Buya Syafii Maarif...

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif atau kerap disapa Buya Syafii Maarif meninggal pada Jumat (27/5/2022), dalam usia 86 tahun.

Buya meninggal pukul 10.15 WIB di Rumah Sakit Pembinaan Kesejahteraan Umat (PKU) Muhammadiyah, Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Semasa hidupnya, Buya Syafii dikenal sebagai salah satu tokoh bangsa yang berpikiran moderat. Namun, dia tak segan melontarkan kritik terhadap pemerintah atau bahkan umat Islam.

Buya Syafii juga dikenal sebagai ulama yang kerap mengajak umat Islam tidak terpengaruh dengan kekerasan dan ideologi radikal.

Karena sikapnya itu, Buya Syafii sempat geram menyikapi kejadian penyerangan di Gereja Santa Lidwina Bedog, Desa Trihanggo, Kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta, pada 11 Februari 2018 silam. Saat itu seorang pelaku yang bernama Suliono menyerang menggunakan senjata tajam saat jemaat sedang menunaikan ibadah Misa Minggu.

Akibat aksi Suliono, 3 orang jemaat, satu orang Romo, dan seorang polisi mengalami luka akibat sabetan senjata tajam.

Usai kejadian dan pelaku berhasil ditangkap, Buya Syafii langsung menuju tempat kejadian perkara yang tidak jauh dari rumahnya di Desa Nogotirto, Gamping.

Dengan mengenakan kaos berkerah warna hitam, Buya Syafii mendatangi gereja itu dan melihat tempat kejadian perkara. Dia juga memberi pernyataan singkat kepada awak media yang hadir di lokasi saat itu.

"Ini biadab. Ini harus diusut tuntan oleh polisi. Saya betul-betul kecewa berat. Bukan hanya menyesali, ini biadab," ujar Buya kepada awak media saat itu, seperti dilansir dari KOMPAS TV.

Kemudian pada 19 Februari 2018, Buya Syafii mendapat kunjungan dari sejumlah tokoh rohaniawan Katolik dan pegiat pluralisme di rumahnya. Mereka bersilaturahmi dan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Buya Syafii atas kehadirannya di lokasi kejadian dan membantu menenangkan masyarakat.

Selepas pertemuan itu, Buya Syafii lantas menceritakan pengalamannya dengan tersangka pelaku, Suliono, di rumah tahanan Polda Daerah Istimewa Yogyakarta.

Buya Syafii mengatakan, pertemuannya dengan Suliono difasilitasi oleh seorang petugas intelijen Korps Brimob Polri. Menurut dia, saat pertemuan itu Suliono meminta maaf atas perbuatannya.

"Waktu saya katakan, 'salah seorang yang kena pedang Anda adalah polisi sebenarnya, itu seagama dengan Anda'. Nah, itu dia mulai agak menyesal. Dia mengatakan kepada saya bahwa dia tidak benci polisi," kata Buya Syafii dalam wawancara dengan awak media.

"Tapi sebenarnya, apapun faksinya, atau apapun itu ini saya rasa memang kultur kebencian masih bersama kita," ujar Buya Syafii.'

Buya Syafii juga pernah mengkritik keras aksi teror di Gereja Katolik Stasi Santo Yoseph, Medan, Sumatera Utara, pada 28 Agustus 2016 silam.

Menurut Buya Syafii, filosofi dan perbuatan para pelaku tidak hanya merusak citra Islam.

"Bukan merusak citra Islam. Tetapi sudah menampar kemanusiaan. Saya katakan teologi mereka itu teologi maut," tegas Ahmad Syafii Maarif usai mengikuti acara peluncuran Komik "Bengkel Buya Belajar dari Kearifan Wong Cilik" di Aula Madrasah Mualimin Muhammadiyah Jalan Letjen S. Parman No 68 Yogyakarta, Senin (29/08/2016).

Kelompok-kelompok itu, lanjutnya, melakukan aksi teror bom bunuh diri karena mereka sudah putus asa, karena di dunia tidak ada harapan hidup. "Putus asa, Memutuskan mati dengan harapan banyak bidadari, itu kan palsu semua," katanya.

(Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor: Sabrina Asril, Erlangga Djumena)

https://nasional.kompas.com/read/2022/05/27/15392781/memori-saat-penyerang-gereja-menyesal-di-hadapan-buya-syafii-maarif

Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke