"Kalau urusan karier politik, saya ikutin takdir saja, enggak akan maksa-maksa," kata pria yang akrab disapa Kang Emil itu dalam wawancara eksklusif program Gaspol Kompas.com, Rabu (18/5/2022).
Emil sendiri menyadari bahwa dirinya sebetulnya mempunyai kans besar untuk menjabat Gubernur Jawa Barat dua periode. Namun, ia juga tak menutup kemungkinan atas peluang dirinya di kancah nasional.
Emil berujar, selama menjadi orang nomor satu di Jawa Barat, ia sudah meraup 300 penghargaan.
Pencapaian itu, menurutnya, bukan sebagai ukuran keberhasilan kerjanya belaka bahwa dirinya telah berhasil memperbaiki sejumlah keadaan dalam tempo tiga tahun menjabat.
Hal itu ia yakini dapat menjadi modal penyemangat bagi karier politik ke depannya.
"Punya peluang gubernur periode kedua, tapi kalau di nasional terbuka, harus dicoba. Tapi, tidak akan maksa. Kalau maksa kan kekeh gitu. Saya enggak," kata dia.
Emil menyatakan bahwa dalam karier politiknya ia memegang dua prinsip utama, yakni politik tahu diri dan politik akal sehat.
Ia menyadari bahwa pintu untuk meramaikan bursa calon presiden itu terbuka lebar, tetapi juga tak menutup mata bahwa masih ada berbagai sosok lain yang lebih mentereng.
Dalam hasil survei elektabilitas sejumlah lembaga sejak awal 2022, nama mantan Wali Kota Bandung itu rutin berada di posisi 4-6, bersaing dengan tokoh-tokoh seperti Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
Sementara itu, sosok-sosok beken seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kokoh di puncak.
"Akal sehat mengatakan yang jelas-jelas di depan mata, kalau ada peluang, masak ditolak? Sekarang politik tahu diri, tahu diri belum berpartai, ngapain bikin statement yang melebihi," ujarnya.
https://nasional.kompas.com/read/2022/05/18/13102251/ridwan-kamil-mengaku-tak-akan-maksa-jadi-capres-2024-tapi