Salin Artikel

Ketua Baznas Jadi Khatib Shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal

JAKARTA, KOMPAS.com - Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, dipastikan akan menggelar shalat Idul Fitri pada hari ini, Senin (2/5/2022).

Ini merupakan shalat Idul Fitri perdana di Istiqlal sejak pandemi Covid-19 melanda pada 2020.

"Khatib Idul Fitri di Istiqlal yakni Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas)," kata  Wakil Ketua Bidang Penyelenggara Peribadatan Masjid Istiqlal, Abu Hurairah, kepada Kompas.com pada Senin pagi.

Noor Achmad disebut akan menyampaikan ceramah dengan tema semangat kerukunan berbangsa dan bernegara.

"Shalat Idul Fitri dimulai pada pukul 07.00 WIB dengan imam Drs. KH. Hasanuddin Sinaga, MA," ujar Abu.

Abu mengatakan, tidak ada persiapan khusus selain persiapan untuk mendukung protokol kesehatan.

"Kami menyiapkan hand sanitizer dan alat untuk mengecek suhu," ujar Abu.

Ia mengimbau jemaah membawa perlengkapan shalat masing-masing, mulai dari sajadah, sarung, sampai mukena. Jemaah yang datang ke Istiqlal juga harus memakai masker.

Masjid Istiqlal Jakarta bakal menggelar shalat Idul Fitri dengan kapasitas 75 persen atau 150.000 orang. 

Sejumlah pejabat negara sudah diagendakan mengikuti shalat Idul Fitri di Istiqlal.

Imam Besar Masjid Istiqlal Nassarudin Umar mengatakan, pihaknya telah mengundang Presiden, Wakil Presiden, para Menteri Kabinet Indonesia Maju hingga pimpinan DPR dan MPR.

"Beberapa Menteri dan Ketua DPR, Insya Allah kita masih akan update, undangan sih Presiden dan Wakil Presiden VVIP-nya kan, Ketua DPR, Ketua MPR,” ujar Nassarudin Umar ditemui di Masjid Istiqlal, Minggu (1/5/2022).

Kendati demikian, Nassarudin belum dapat memastikan siapa saja pejabat negara yang bakal menunaikan shalat id di Masjid Istiqlal.

"Tapi nanti kenyataannya seperti apa kita akan data nanti malam," kata dia.

https://nasional.kompas.com/read/2022/05/02/05261781/ketua-baznas-jadi-khatib-shalat-idul-fitri-di-masjid-istiqlal

Terkini Lainnya

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke