Salin Artikel

Profil Ketua Umum Partai Bulan Bintang, dari Yusril Ihza Mahendra hingga MS Kaban

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak berdiri pada 17 Juli 1998 tercatat ada dua orang yang menjadi ketua umum Partai Bulan Bintang (PBB).

Mereka adalah Yusril Ihza Mahendra dan Malem Sambat Kaban atau M.S. Kaban.

Partai itu mengambil inspirasi dari Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia atau disingkat menjadi Masyumi, dengan ideologi Pancasila, Islamisme, dan Nasionalisme.

Sejak berdiri sampai saat ini, Partai Bulan Bintang sudah mengikuti lima kali pemilihan umum (pemilu).

Berikut ini profil para ketua umum Partai Bulan Bintang:

1. Yusril Ihza Mahendra

Yusril adalah seorang pakar hukum tata negara dan juga politikus. Dia menjabat sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang periode 1998 sampai 2005, 2015 sampai 2019, dan 2019 sampai 2024.

Dia juga pernah menjabat sebagai menteri di tiga kabinet berbeda. Yakni sebagai Menteri Hukum dan Perundang-undangan di Kabinet Persatuan Nasional pada 1999 sampai 2001, lalu Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Kabinet Gotong Royong 2001 sampai 2004, dan Menteri Sekretaris Negara pada Kabinet Indonesia Bersatu periode 2004 sampai 2007.

Yusril lahir pada 5 Februari 1956 di Manggar, Belitung Timur, Bangka Belitung. Dia menyelesaikan pendidikan sampai sekolah menengah atas di kampung halamannya, kemudian merantau ke Jakarta untuk kuliah di jurusan Hukum Tata Negara, Fakultas Hukum, Universitas Indonesia.

Karier Yusril dalam bidang akademik moncer hingga dia diangkat sebagai Guru Besar Hukum Tata Negara pada 1998.

Kiprah Yusril dalam organisasi dimulai sejak masa sekolah menengah pertama. Yakni menjadi Sekretaris Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI) di Belitung Timur.

Saat kuliah, Yusril aktif menjadi Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Hukum UI dan menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa UI. Kedua lembaga itu dibubarkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dr. Daoed Joesoef pada 1978.

Yusril juga pernah bergabung sebagai anggota Pemuda Muslimin Indonesia. Dia juga ikut mendirikan Badan Komunikasi Pemuda Masjid Indonesia bersama Jimly Asshiddiqie, Toto Tasmara, dan Abdurrahman Tardjo.

Selain itu, Yusril juga aktif menjadi anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sampai menjadi anggota Majelis Pekerja Kongres Pengurus Besar HMI. Dia juga pernah menjadi pengurus Majelis Hikmah Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pengurus Pusat Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, dan pengurus Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).

Pada masa reformasi, Yusril adalah salah satu tokoh yang mendukung perubahan politik. Dia bersama Saafruddin Bahar, Sunarto Sudarno, dan Bambang Kesowo menuliskan pidato Presiden Soeharto yang menyatakan berhenti dari jabatannya dan dibacakan pada 21 Mei 1998.

Di masa pemerintahan Soeharto, Yusril diminta bekerja di Sekretariat Negara. Dia juga menulis 204 naskah pidato buat Presiden Soeharto.

Selain itu, Yusril juga menuliskan lebih dari 300 naskah pidato bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

2. M.S. Kaban

Malem Sambat Kaban menjabat sebagai ketua umum Partai Bulan Bintang periode 2005 sampai 2010 dan 2010 sampai 2015. Dia juga pernah menjabat sebagai Menteri Kehutanan pada masa Kabinet Indonesia Bersatu periode 2004 sampai 2009.

Dia keluar dari Partai Bulan Bintang pada 2019 dan kini bergabung ke Partai Ummat besutan Amien Rais sebagai Wakil Majelis Syuro.

Kaban yang lahir pada 5 Agustus 1958 menghabiskan masa kecil hingga tamat SMA di Deli Serdang, Sumatera Utara, lalu merantau ke Jakarta untuk kuliah di Universitas Jayabaya. Saat kuliah itu dia memutuskan memeluk Islam dan berkecimpung dalam dunia organisasi.

Dia kemudian melanjutkan studi ke ilmu perencanaan pembangunan wilayah dan pedesaan ke Institut Pertanian Bogor.

Kaban merupakan salah satu pendiri Partai Bulan Bintang bersama dengan Yusril pada 1998. Saat itu dia menjabat sebagai sekretaris jenderal.

https://nasional.kompas.com/read/2022/04/27/05020051/profil-ketua-umum-partai-bulan-bintang-dari-yusril-ihza-mahendra-hingga-ms

Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke