Nadia mengatakan, pada 10 April tercatat peningkatan Covid-19 di Jawa-Bali sebanyak 169 kasus.
"Walaupun total kasus konfirmasi nasional terjadi penurunan, minggu lalu itu kita 3000-an (kasus Covid-19), sekarang itu sekitar 2.500, tetapi kita harus waspada karena secara harian dalam beberapa hari ini terjadi peningkatan proporsi kasus baru di Jawa-Bali," kata Nadia dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (12/4/2022).
Nadia juga mengatakan, terdapat lima provinsi yang mengalami peningkatan angka positivity rate PCR yaitu DKI Jakarta, Jawa Tengah, Bangka Belitung, Kalimantan Utara dan Bali.
Ia mengatakan, hal tersebut menunjukkan bahwa laju penularan Covid-19 di masyarakat kembali meningkat.
"Walaupun kalau kita lihat angka peningkatan kasus positif ini tidak setinggi seperti sebelumnya," ujarnya.
Di samping itu, Nadia mengatakan, kasus aktif Covid-19, kasus kematian dan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit di Jawa Barat dan Jawa Tengah masih meningkat.
Data Kemenkes menunjukkan bahwa sejak 15 Desember 2021, kasus aktif Covid-19 di Jawa Barat tercatat 26.309, kasus kematian tercatat 868, dan keterisian tempat tidur di RS tercatat 8,9 persen.
Sementara itu, kasus aktif Covid-19 di Jawa Barat tercatat 15.670, kasus kematian tercatat 2.445, dan keterisian tempat tidur di RS tercatat 5,9 persen.
"Artinya kita harus tetap waspada, karena kita tahu kasus konfirmasi harian biasanya disumbang dari DKI Jakarta, tapi sejak 15 Desember sampai kemarin, kita lihat Jawa Barat dan Jawa Tengah cukup memberikan angka kasus konfirmasi yang cukup signifikan," ucapnya.
https://nasional.kompas.com/read/2022/04/12/15062441/kemenkes-kasus-covid-19-di-jawa-bali-alami-peningkatan