Salin Artikel

Sejumlah Kritik PDI-P untuk Luhut: Berpendapat Beda dengan Presiden hingga Menteri Masuk Ranah Politik

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menjadi sorotan setelah mengaku memiliki analisis big data tentang aspirasi masyarakat yang ingin Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 ditunda.

Luhut mengeklaim, berdasarkan data yang dimilikinya, masyarakat ingin kondisi sosial politik yang tenang serta perbaikan kondisi perekonomian nasional. Sehingga Pemilu 2024 hendaknya ditunda.

Pernyataan yang terekam dalam wawancara yang diunggah di sebuah akun YouTube itu pun dikomentari banyak pihak. Termasuk partai politik (parpol) yang tidak setuju usulan pemilu ditunda.

Salah satu parpol yang menolak usulan penundaan pemilu yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Partai berlambang banteng itu berulang kali menyatakan tidak sependapat dengan wacana penundaan pemilu ini.

PDI-P pun menyampaikan sejumlah kritik terhadap Luhut yang berbicara seputar penundaan pemilu.

Apa saja kritik dari PDI-P terhadap Luhut? Berikut rangkumannya.

Luhut beda pendapat dengan presiden

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto mempertanyakan sikap Luhut soal penundaan pemilu, justru berbeda dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hasto mengatakan, Presiden Jokowi sudah berulang kali mengatakan sikapnya secara tegas dan pemerintah sudah sepakat pemilu 14 Februari 2024.

Oleh karena itu, Hasto mengingatkan seluruh menteri agar tidak memiliki pendapat yang berbeda dengan Presiden Jokowi.

"Tidak boleh ada menteri yang punya pendapat yang berbeda. Presiden sudah berulang kali mengatakan sikapnya secara tegas dan pemerintah sudah sepakat pemilu tanggal 14 Februari 2024," kata Hasto dalam siaran pers, Senin (14/3/2022).

"Lalu kenapa ada pembantu presiden yang membuat wacana yang tidak menyehatkan di dalam situasi politik nasional?" imbuh dia.

Pertanyakan kapasitas Luhut

Hasto juga mempertanyakan kapasitas Luhut dalam berbicara soal wacana menunda Pemilu 2024.

Pasalnya, isu penundaan pemilu dinilai bukan ranah Kemenko Kemaritiman dan Investasi, melainkan ranahnya Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan atau Kementerian Dalam Negeri.

"Menurut saya Pak Luhut harus melakukan klarifikasi, beliau berbicara dalam kapasitas apa? Karena kalau berbicara politik, hukum dan keamanan itu kan ranah Menko Polhukam. Kalau berbicara politik demokrasi, tatanan pemerintahan, itu Mendagri,” kata Hasto.

Ia mengingatkan, sebagai pembantu presiden, para menteri seharusnya fokus saja pada tugasnya. Kerja-kerja menteri dinilai harus sesuai pada mandat yang diberikan.

Hasto mempertanyakan mandat yang diberikan terhadap Luhut jika berkaca pada pernyataannya yang berbeda dengan kebanyakan menteri dan Presiden Jokowi.

"Beliau mandatnya apa dalam menyampaikan hal itu dan ini berbeda dengan pernyataan Menko Polhukam," ujar dia.

Politik ranah parpol

Politisi PDI-P Masinton Pasaribu juga mengingatkan seluruh menteri agar bekerja sebagaimana tugas pokok dan fungsi (tupoksi).

Hal itu juga ia sampaikan untuk merespons pernyataan Luhut yang berbicara soal penundaan pemilu. Padahal, soal penundaan pemilu dinilai bukan kapasitas Luhut untuk berbicara.

Masinton berpandangan, soal penundaan pemilu berkaitan dengan hal politik.

Menurut pandangan Masinton, hal tersebut merupakan ranah pembicaraan dari partai politik, bukan menteri.

"Memaksakan, ini yang menurut saya DPR harus mengingatkan dalam hal ini elemen dalam pemerintah. Menteri-menteri bertugaslah sesuai dengan poksinya, ranah politik itu ranah partai politik," kata Masinton dalam interupsi rapat paripurna, Selasa (15/3/2022).

Negara diatur beberapa orang

Masinton juga menyampaikan kritik keras pernyataan Luhut yang dinilai menjadi preseden buruk di masa mendatang.

Terlebih, saat ini sudah ada anggapan bahwa Indonesia diatur oleh segelintir orang atau pun kelompok.

"Ada semacam indikasi yang saya rasakan juga dan masyarakat juga rasakan, seakan-akan negara cuma diatur oleh beberapa orang. Kalau ini kita dibiarkan, ini akan menjadi preseden ke depan, bagaimana demokrasi itu akan dikangkangi," kata dia.

Ia mengatakan, PDI-P menolak keras penundaan Pemilu 2024. Sebab, hal itu akan berimplikasi terhadap perpanjangan masa jabatan Jokowi sebagai presiden.

https://nasional.kompas.com/read/2022/03/16/11360201/sejumlah-kritik-pdi-p-untuk-luhut-berpendapat-beda-dengan-presiden-hingga

Terkini Lainnya

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke