JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, subvarian Omicron BA.2 sudah terdeteksi di Indonesia sejak Januari 2022.
Ia mengatakan, BA.2 terdeteksi dari hasil pemeriksaan 8.322 sampel menggunakan metode Whole Genome Sequencing (WGS).
"Subvarian BA.2 juga sudah terdeteksi sejak Januari 2020, meskipun ada penemuan Subvarian BA.2 di Indonesia namun tren (kasus) konfirmasi Covid-19 secara umum memperlihatkan penurunan yang secara konsisten," kata Nadia dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (15/3/2022).
Nadia mengatakan, dari hasil pengamatan, Subvarian Omicron BA.2 lebih cepat menular dan memiliki tingkat keparahan apabila terinfeksi.
Ia mengatakan, gejala yang dialami pasien Covid-19 karena BA.2 sama seperti gejala yang dialami pasien yang terinfeksi BA.1.
"Terkait vaksin Covid-19 apapun jenisnya saat ini yang kita gunakan masih sangat efektif untuk semua varian Omicron, BA.1, BA.1.1, BA.2 dan BA.3," ujarnya.
Lebih lanjut, Nadia mengatakan, beberapa negara seperti Inggris, Korea Selatan dan Hing Kong tengah mengalami lonjakan kasus Covid-19 akibat penularan BA.2.
Ia mengatakan, pemerintah terus memantau perkembangan kasus Covid-19 di negara-negara tersebut.
"Karena itu kita selalu ingatkan untuk tidak pernah lelah dengan protokol kesehatan gunakan masker dengan benar serta segera melengkapi vaksinasi Covid-19," ucap dia.
https://nasional.kompas.com/read/2022/03/15/17594311/kemenkes-subvarian-omicron-ba2-terdeteksi-sejak-januari-tak-picu-lonjakan