Salin Artikel

Saat Pedemo Tolak TMII Dikira Geng di Peristiwa Matraman...

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi protes terhadap pembangunan proyek Miniatur Indonesia Indah atau Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pernah berujung kekerasan.

Peristiwa itu terjadi pada 23 Desember 1971. Saat itu kelompok yang menamakan diri Gerakan Penyelamat Uang Rakyat menggelar aksi unjuk rasa di gedung sekretariat proyek TMII di Jalan Matraman Raya.

Ketika itu mereka membawa spanduk bertuliskan "Sekretariat Pemborosan Uang Negara".

Di saat yang bersamaan tiba-tiba datang sekelompok orang yang tidak dikenal menyerang para mahasiswa dengan senjata tajam seperti belati. Bahkan salah satu penyerang membawa pistol jenis FN dan melepaskan tembakan.

Menurut laporan, ada dua orang mengalami luka tembak dalam peristiwa itu. Para pelaku yang berjumlah 12 orang kemudian ditangkap polisi.

Dalam persidangan, para pelaku menyatakan mereka tidak mengetahui para demonstran itu sedang berunjuk rasa. Di depan hakim, mereka mengaku mengira kelompok itu adalah geng lawan mereka.

Ketika itu keberadaan kelompok geng sangat marak di kalangan muda-mudi di Jakarta. Mereka kerap berkelahi dan bahkan tidak jarang menggunakan senjata api.

Akhirnya pada 7 Januari 1972, Presiden Soeharto memberikan ultimatum supaya aksi demonstrasi segera dihentikan. Dia mengancam tidak akan segan menindak demonstran karena dinilai mengganggu keamanan dan ketertiban.

Selain itu, Soeharto menuding gerakan mahasiswa ditunggangi kepentingan politik tertentu.

"Sebab itu jangan coba-coba melakukan hal-hal yang tidak konstitusionil sebab saya akan hantam siapa saja, dan pasti akan mendapat dukungan ABRI (TNI). Begitu pula kalau ada yang mencoba memakai kedok demokrasi yang berlebihan sehingga mengganggu kestabilan tidak akan saya biarkan," kata Soeharto dalam peresmian Rumah Sakit Pertamina.

Pada 17 Januari 1972. Letjen TNI Soemitro, Wakil Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Wapangkopkamtib), melarang semua aktivitas gerakan anti-TMII.

Petugas juga menahan beberapa tokoh penentang MII seperti Arief Budiman dan Poncke.

TMII akhirnya dibangun setelah mendapat lampu hijau dari Dewan Perwakilan Rakyat. Batu pertama pembangunan MII diletakkan pada 30 Juni 1972. Dan pada 20 April 1975, MII resmi dibuka dengan nama Taman Mini Indonesia Indah.

Berita ini sudah terbit di surat kabar KOMPAS edisi 7 Januari 1972 dengan judul: "Kadapol Widodo Budidarmo: Sudah 12 orang ditahan dalam "Peristiwa Matraman" * Polemik pembangunan Proyek Mini Indonesia Indah", dan "Presiden beri tanggapan keras *Atas penggunaan hak-hak demokrasi secara berlebihan".

https://nasional.kompas.com/read/2022/02/15/10180041/saat-pedemo-tolak-tmii-dikira-geng-di-peristiwa-matraman-

Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke