Bahkan, kata Wiku, penambahan kasus positif Covid-19 saat ini, dua kali lebih cepat dari puncak gelombang pertama Covid-19.
"Pada puncak pertama penambahan kasus mingguan tertinggi adalah sebesar 88.000 kasus, sementara di minggu lalu penambahan kasus positif mencapai lebih dari 170.000 kasus atau hampir dua kali lipat puncak lonjakan pertama," kata Wiku dalam konferensi pers secara virtual melalui kanal YouTube BNPB, Selasa (8/2/2022).
Wiku juga mengatakan, dalam periode yang sama jika dibandingkan dengan gelombang kedua akibat varian Delta, penambahan kasus positif saat ini sudah mencapai setengahnya.
"Penambahan kasus saat ini setara dengan penambahan kasus bulan Juni 2021, atau setengah dari puncak lonjakan kasus (gelombang) kedua," ujarnya.
Lebih lanjut, Wiku mengatakan, kecepatan lonjakan kasus Covid-19 akibat penyebaran varian Omicron lebih cepat dibandingkan gelombang kedua Covid-19 akibat varian Delta.
Ia mengatakan, lonjakan kasus saat ini 2,5 kali lipat lebih cepat dibandingkan gelombang kedua Covid-19.
"Pada masa lonjakan kasus kedua peningkatan terjadi sejak awal Mei atau membutuhkan waktu delapan minggu untuk mencapai kondisi kasus yang setara dengan saat ini, sementara penambahan kasus saat ini hanya dicapai dalam waktu tiga minggu saja atau 2,5 kali lebih cepat dibanding lonjakan kedua," pungkasnya.
https://nasional.kompas.com/read/2022/02/08/19525501/satgas-lonjakan-kasus-corona-25-kali-lebih-cepat-dari-gelombang-dua
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan