Salin Artikel

Kemenag: Umrah Tetap Dilanjutkan dengan Pengendalian Lebih Ketat

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Agama menyatakan pelaksanaan pemberangkatan jemaah umrah akan tetap dilanjutkan.

Kebijakan tersebut merupakan hasil evaluasi setelah 87 jemaah umrah yang baru saja tiba di Tanah Air diketahui positif Covid-19 pada 17 Januari 2022 lalu.

"Berdasarkan evaluasi bersama berbagai kementerian terkait, umrah tetap dilanjutkan dengan pengendalian lebih ketat," ujar Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag Nur Arifin kepada Kompas.com, Sabtu (22/1/2022).

Untuk diketahui, pada 17 Januari lalu, total jemaah yang pulang setelah umrah sebanyak 414 orang.

Kemudian jumlah jemaah yang dinyatakan positif Covid-19 sebanyak 87 orang atau setara 20 persen dari keseluruhan jemaah.

Nur Arifin menjelaskan, hingga saat ini pemerintah belum memberlakukan pembatasan jumlah jemaah yang diizinkan untuk umrah.

Pasalnya, jumlah jemaah yang berangkat umrah secara harian hanya sekitar 400 orang, atau jauh lebih sedikit dari rekomendasi Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian Covid-19.

"Satgas Covid-19 menyatakan paling banyak sehari 4.000 orang. Tapi jemaah umrah tiap hari baru sekitar 400 orang," kata dia.

Sebelumnya Nur Arifin menjelaskan, 87 jemaah umrah terdeteksi positif setibanya di Indonesia.

Ketika mereka akan pulang ke Indonesia, jemaah umrah telah melakukan tes usap (swab test) PCR dengan hasil negatif.

Dugaan sementara, penularan terjadi ketika jemaah melakukan perjalanan pulang ke Indonesia, yakni ketika mereka berada di bandara.

"Misalnya (penularan terjadi) ketika di bandara ketika mau pulang ke Indonesia. Ketika terkena virus belum kelihatan atau belum terdeteksi," kata Nur Arifin.

"Nah, ketika sudah di Indonesia, setelah masa inkubasi cukup, baru kelihatan ada yang positif, itu analisa sementara," tutur dia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan juga telah meminta Kemenag dan pihak terkait untuk memastikan kapasitas hotel dan wisma haji untuk jemaah umrah.

Hal ini untuk mengantisipasi penumpukan antarkloter dari jemaah yang pulang ke Indonesia.

"Saya meminta kepada Kemenag, Kemenkes, dan BNPB untuk dapat mempersiapkan keberangkatan dan kedatangan jemaah sebaik mungkin dengan mengatur flow-nya," ujar Luhut, dikutip dari siaran pers, Jumat (21/1/2022).

"Saya minta kapasitas dan kelayakan hotel serta wisma haji dapat dipastikan dengan baik, diatur kedatangan antar kloter agar tidak terjadi penumpukan,” tutur dia.

Luhut menambahkan, saat ini terjadi peningkatan jumlah jemaah umrah yang melakukan perjalanan ke Arab Saudi.

Di sisi lain, penularan varian Omicron di Indonesia terus bertambah dan salah satunya disebabkan dari perjalanan ke luar negeri.

"Kami ingin memastikan agar perjalanan umrah dapat berjalan dengan lancar dan aman," tuturnya.

https://nasional.kompas.com/read/2022/01/23/09462771/kemenag-umrah-tetap-dilanjutkan-dengan-pengendalian-lebih-ketat

Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke