"Dari 414 orang yang dirawat karena Omicron, 114 orang atau sekitar 26 persen sudah sembuh, termasuk dua orang yang masuk kategori sedang dan membutuhkan perawatan (dengan) oksigen sehingga mereka bisa kembali ke rumah," kata Budi dalam konferensi pers secara virtual melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (10/1/2022).
"Kesimpulannya memang walaupun Omicron ini cepat transmisinya tapi relatif lebih ringan dari keparahannya," sambungnya.
Budi juga mengatakan, dari sisi surveilans, positivity rate untuk kedatangan luar negeri tercatat 13 persen.
Angka tersebut, kata dia, sangat tinggi dibandingkan positivity rate untuk transmisi lokal yaitu hanya 0,2 persen.
"Jadi positivity rate kedatangan dari luar negeri 65 kali lebih tinggi dibandingkan dengan positivity rate transmisi lokal," ujarnya.
Berdasarkan data tersebut, kata Budi, pemerintah menyimpulkan sebagian besar kasus positif Covid-19 disebabkan oleh kedatangan luar negeri.
Saat ini, kata dia, pelaku perjalanan luar negeri yang paling banyak tiba di Indonesia bukan dari Turki tetapi Arab Saudi.
"Dan negara-negara yang paling tinggi sekarang bergeser pertama adalah Arab Saudi, kedua Turki, ketiga Amerika Serikat, dan yang keempat adalah Uni Emirat Arab," ucap dia.
Budi meminta masyarakat untuk tidak panik dalam menghadapi gelombang Omicron karena pemerintah jauh lebih siap dari periode sebelumnya.
"Tidak usah panik, kita sudah mempersiapkan diri dengan baik dan pengalaman menunjukkan bahwa walaupun naiknya cepat, tapi gelombang Omicron ini juga turunnya pun cepat," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2022/01/10/16435621/menkes-26-persen-pasien-terpapar-varian-omicron-sudah-sembuh