Salin Artikel

KPU Gelar Simulasi Penyederhaaan Surat Suara Pemilu

Menurut Komisioner KPU RI Evi Novida Ginting Manik, simulasi penyederhanaan surat suara ini bertujuan meminimalisasi potensi surat suara tidak sah dalam pemilu mendatang.

"Kami tentu sangat berharap dari simulasi bisa diketahui format surat suara apa yang lebih memudahkan pemilih dan juga efisien dan efektif bagi peserta dan bagi penyelenggara," ujar Evi dipantau dari tayangan live streaming YouTube KPU RI.

"Sehingga penyederhanaan surat suara ini akan bisa meminimalisasi pemilu dengan surat suara tidak sah," tegasnya.

Sebab, lanjut Evi, pada Pemilu Serentak 2019 lalu persentase suara tidak sah cukup tinggi.

Saat itu, surat suara tidak sah pemilihan anggota DPD tercatat sebanyak lebih dari 19 persen.

Sementara itu, surat suara tidak sah dalam pemilihan anggota DPR sekitar 11,04 persen.

Evi mengungkapkan, simulasi penyederhanaan surat suara di Manado diikuti oleh 100 peserta.

Para peserta terdiri dari pegiat pemilu, mahasiswa, para akademisi, media dan para pengawas pemilu.

Dalam simulasi ini disediakan dua macam surat suara dan dua tempat pemungutan suara (TPS).

Adapun jenis surat suara yang digunakan yakni surat suara yang terdiri dari dua lembar dan surat suara yang terdiri dari tiga lembar surat suara.

"Mudah-mudahan upaya dalam rangka mendapatkan pemilu berkualitas akan bisa kita capai dengan simulasi-simulasi," ungkap Evi.

Dia menambahkan, simulasi seperti yang dilakukan di Kota Manado nantinya juga akan digelar di Kota Medan dan di Bali.

Sementara itu, Kepala Biro Teknis Penyelenggaraan KPU, Melgia Van Harling dalam keterangan tertulisnya menjelaskan, dalam simulasi itu para responden melaksanakan pemberian suara di dua TPS dan akan mendapatkan dua model surat suara.

Lalu, setelah selesai melaksanakan pemberian suara, responden akan mengisi kuisioner/survey yang telah disiapkan guna memberikan pendapat tentang pelaksanaan pemberian suara pada kedua TPS.

"Setelah kegiatan pemberian suara di du TPS tersebut akan dilanjutkan dengan penghitungan suara pada desain penyederhaan formulir," ungkap Melgia.

"Lalu dilanjutkan dengan kegiatan evaluasi simulasi. Selama kegiatan pemberian dan penghitungan suara berlansung tetap menjaga dan menerapkan protokol kesehatan," tambahnya. 

https://nasional.kompas.com/read/2021/11/20/10580251/kpu-gelar-simulasi-penyederhaaan-surat-suara-pemilu

Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke