Salin Artikel

Berkaca dari Capaian Petani di Sumsel, Gus Halim Ajak Petani Nasional Tingkatkan Produktivitas Pertanian

KOMPAS.com – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Menteri Desa PDTT) Abdul Halim Iskandar mengapresiasi upaya petani di Desa E Wonokerto, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan (Sumsel) dalam menjaga produktivitas pertanian.

Berkat konsistensi tersebut, petani setempat mampu menggelar panen raya untuk ketiga kalinya. Di atas lahan sawah seluas 4 hektare (ha), mereka memanen padi IP 300 yang ditanam sejak Agustus 2021.

Menteri yang akrab di sapa Gus Halim ini mengatakan, capaian tersebut menjadi tanda bahwa manajemen pertanian di Desa E Wonokerto berjalan baik. Begitu pula dengan kinerja pemerintahan daerah (Pemda) setempat dalam memberikan pendampingan bagi para petani.

Menurut Gus Halim pro,duktivitas pertanian harus terus dijaga agar ketahanan pangan nasional dan penurunan angka stunting yang menjadi agenda pemerintah bisa terwujud. Terlebih, sektor ini merupakan tulang punggung perekonomian nasional pada masa pandemi Covid-19.

“Kalau produktivitas pertanian meningkat, impor (beras) dipastikan bisa dikurangi. Kami yakin, pertanian bisa menjadi salah satu jalan mewujudkan Indonesia mandiri dalam di bidang pangan " katanya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (13/11/2021).

Merespons apresiasi Gus Halim, Bupati Musi Rawas Ratna Mahmud mengatakan, pihaknya akan berkomitmen untuk mewujudkan kembali Musi Rawas sebagai salah satu lumbung padi di Sumsel.

Turut hadir dalam panen raya Direktur Jenderal (Dirjen) Pembangunan Desa dan Perdesaan (PDP) Sugito, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pengembangan dan Informasi (BPI) Kementerian Desa (Kemendesa) PDTT Razali. 

https://nasional.kompas.com/read/2021/11/13/19060051/berkaca-dari-capaian-petani-di-sumsel-gus-halim-ajak-petani-nasional

Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke