Dalam kesempatan tersebut, Ismail menyampaikan bahwa kunjungan ini untuk melihat potensi kerja sama antara Malaysia dan Indonesia dari segi industri pertahanan.
"Hari ini di Bandung, di PT Pindad ini, mungkin kita akan mencapai sesuatu yang baik untuk dua belah pihak dari segi kerja sama industri pertahanan," ujar Ismail, dalam keterangan tertulis Biro Humas Kementerian Pertahanan, Kamis.
Sementara itu, Dirut PT Pindad Abraham Mose memaparkan profil Pindad beserta produk-produk unggulannya, mulai dari produk pertahanan dan keamanan meliputi senjata, amunisi dan kendaraan khusus, hingga produk industrial meliputi alat berat, infrastruktur pertambangan, dan mining service.
Didampingi Prabowo dan Mose, rombongan Ismail melaksanakan plant tour ke fasilitas produksi dan menyaksikan defile kendaraan khusus, di antaranya medium tank harimau, kendaraan tempur badak, komodo berbagai varian, anoa berbagai varian, maung, dan kendaraan terbaru MV2.
Pindad juga menampilkan berbagai jenis senjata yang meliputi pistol Armo berbagai varian, G2 series (combat, elite, premium), mag 4, P3A, SPR berbagai varian, SS2 V5 A1, blackout, dopper dan SPM.
Sebelumnya, Prabowo bersama Ismail dan Hussein juga telah menggelar pertemuan di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (28/10/2021).
Dalam pertemuan dengan Ismail saat itu, Prabowo membicarakan peluang penguatan hubungan kerja sama pertahanan antara kedua negara.
Penguatan hubungan bilateral di bidang pertahanan antara Indonesia dan Malaysia telah dimulai sejak penandatanganan perjanjian damai pasca-konfrontasi pada 11 Agustus 1966.
Setelah itu, hubungan tersebut terus berkembang dan kemudian dibentuklah forum General Border Committee (GBC) Malindo yang diumumkan resmi pada 1971.
https://nasional.kompas.com/read/2021/11/11/17115681/prabowo-dan-pm-malaysia-kunjungi-pindad-bahas-potensi-kerja-sama