Berkaca dari peristiwa tersebut, ia meminta seluruh pihak tak menunda-nunda vaksinasi.
“Setidaknya hal ini menjadi pembelajaran bagi seluruh unsur dalam sistem kesehatan, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, provinsi maupun kabupaten/kota untuk tidak menunda proses vaksinasi,” kata Wiku dalam konferensi pers daring, Kamis (5/11/2021).
Wiku mengatakan, vaksin sangat berharaga untuk melindungi masyarakat dari penularan virus corona.
Oleh karenanya, selain mendorong pemerintah untuk proaktif, Wiku juga meminta masyarakat segera mendatangi sentra vaksinasi untuk mendapatkan vaksin. Wiku berharap peristiwa kedaluwarsanya vaksin di Kudus tak terulang lagi.
“Masyarakat juga harus proaktif menyambangi titik vaksinasi,” kata Wiku.
“Ingat bahwa akses terhadap vaksin tidak mudah untuk kita dapatkan, sehingga harus sangat dihargai dan dipergunakan secara maksimal,” lanjutnya.
Adapun hingga Kamis (4/11/2021) pukul 12.00 WIB pemerintah melaporkan jumlah masyarakat yang sudah divaksinasi dosis kedua yaitu sebanyak 76.687.750 orang atau 36,82 persen dari total target sasaran vaksinasi.
Sementara itu, jumlah yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis pertam sebanyak 122.852.096 orang atau 58,99 persen.
Pemerintah menetapkan sasaran vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunitas (herd immunity) yaitu 208.265.720 orang.
Sasaran vaksinasi itu terdiri atas tenaga kesehatan, lanjut usia petugas publik, masyarakat rentan, dan masyarakat umum termasuk anak-anak usia 12-17 tahun.
https://nasional.kompas.com/read/2021/11/05/07191751/4000-vaksin-di-kudus-kedaluwarsa-satgas-covid-19-jangan-tunda-vaksinasi