Salin Artikel

UPDATE: 523 Kasus Baru Covid-19 di RI dan Kesepakatan G20 tentang Vaksinasi

Data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 pada Minggu (31/10/2021), menunjukkan ada 523 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Penambahan itu menyebabkan total kasus Covid-19 kini mencapai 4.244.358 orang, sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.

Kasus baru itu diketahui dari pemeriksaan terhadap 126.954 spesimen dalam sehari. Pada periode 30-31 Oktober 2021, ada 202.073 orang yang diambil sampelnya untuk menjalani pemeriksaan spesimen.

Total, pemerintah sudah memeriksa 46.726.472 spesimen dari 31.236.013 orang.

Kasus baru Covid-19 tersebar di 28 provinsi. Satgas mencatat ada lima provinsi dengan penambahan kasus baru tertinggi.

Lima provinsi itu yakni DKI Jakarta 113 kasus baru, Jawa Barat 100 kasus baru, Jawa Timur 57 kasus baru, Jawa Tengah 54 Kasus Baru, dan Banten 28 kasus baru.

Penyebaran Covid-19 secara keseluruhan hingga saat ini berdampak pada 510 kabupaten/kota di 34 provinsi.

Sembuh dan meninggal

Selain kasus positif, pemerintah juga melaporkan penambahan 497 kasus sembuh. Dengan demikian, total kasus sembuh Covid-19 sampai saat ini berjumlah 4.088.634. 

Kemudian, ada penambahan 17 kasus meninggal. Total kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 143.405 orang.

Data Satgas juga menunjukkan kasus aktif Covid-19 kini ada 12.318 orang. Kasus aktif adalah jumlah pasien positif Covid-19 yang masih menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.

Selain kasus positif, pemerintah juga mencatat ada 5.053 orang yang kini berstatus suspek.

Data vaksinasi

Sementara itu, Jumlah orang yang sudah divaksinasi Covid-19 dosis kedua hingga Minggu pukul 12.00 WIB telah mencapai 73.698.983 orang atau 35.39 persen dari target pemerintah.

Sementara jumlah orang yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama sebanyak 119.662.248 orang atau 57.46 persen.

Hingga saat ini, pemerintah menargetkan 208.265.720 orang yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19.

Tambahan vaksin Moderna

Pemerintah Indonesia menerima 819.600 dosis vaksin Moderna dari pemerintah Belanda untuk mendukung penanganan pandemi Covid-19, pada Sabtu (30/10/2021).

Kedatangan vaksin tersebut merupakan tahap 108 dan diterima dalam bentuk vaksin jadi.

Dengan demikian, total jumlah vaksin yang telah didatangkan ke Indonesia sebanyak 313.155.360 dosis, dari berbagai merek baik dalam bentuk jadi maupun bahan baku (bulk).

Vaksin tersebut diperoleh dari pembelian langsung dan bantuan dari negara sahabat.

Selain menjamin ketersediaan stok vaksin, pemerintah berupaya mempercepat vaksinasi dengan memberikan edukasi kepada masyarakat.

Pemerintah juga mengajak masyarakat tetap melakukan protokol kesehatan, tidak lengah dan waspada kenaikan kasus agar tidak terjadi gelombang baru Covid-19.

Kesepakatan G20

Dari Roma, Italia, dilaporkan Presiden Jokowi dan para pemimpin negara-negara G20 sepakat tentang pentingnya mencapai strategi global vaksinasi yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).

“Para leader juga menyampaikan pandangan perlunya melakukan vaksinasi 40 persen pada akhir 2021, 70 persen pada pertengahan 2022," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dalam keterangannya usai mendampingi Jokowi di KTT, Minggu.

"Ini sebenarnya adalah global strategy yang diberikan oleh WHO yang didukung oleh para leader dari G20,” ucap.

https://nasional.kompas.com/read/2021/11/01/06395301/update-523-kasus-baru-covid-19-di-ri-dan-kesepakatan-g20-tentang-vaksinasi

Terkini Lainnya

'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke