Laporan yang terbit pada 15 September 2021 itu menyoroti adanya peningkatan mobilitas masyarakat di seluruh Jawa dan Bali.
"Tren peningkatan mobilitas masyarakat terlihat di semua provinsi di Jawa dan Bali, khususnya di stasiun transit dan ritel dan rekreasi," demikian dilansir dari lembaran laporan tersebut pada Kamis (16/9/2021).
Laporan itu merinci, peningkatan aktivitas yang mencolok dalam mobilitas masyarakat di ritel dan rekreasi terutama terjadi di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Banten.
Di empat provinsi ini peningkatan mobilitas bahkan disebut telah mencapai kondisi seperti sebelum pandemi.
Sehingga, WHO menyarankan adanya antisipasi kondisi ini.
"Rencana konkret diperlukan untuk mengantisipasi dan mengurangi kemungkinan dampak dari peningkatan mobilitas transmisi dan kapasitas sistem kesehatan di tingkat nasional dan tingkat subnasional," demikian saran WHO.
Sebelumnya, WHO juga melaporkan peningkatan kegiatan masyarakat pada Agustus lalu.
Pada 18 Agustus 2021 WHO menyebutkan bahwa mobilitas masyarakat meningkat usai pemerintah melonggarkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM pada 26 Juli 2021.
Peningkatan mobilitas terjadi di stasiun transit, area ritel, dan tempat rekreasi di provinsi di Jawa dan Bali.
Terutama di Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Bahkan, menurut WHO, situasi peningkatan mobilitas tersebut sama seperti sebelum pandemi Covid-19.
https://nasional.kompas.com/read/2021/09/16/13475121/who-soroti-peningkatan-mobilitas-di-jawa-bali-khususnya-ritel-dan-rekreasi