Salin Artikel

Ingin Lulusan AUP Jalankan Program Prioritas, Menteri KP: Kita Butuh Wirausaha Muda

KOMPAS.com – Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP) Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, keberadaan sumber daya manusia (SDM) unggul yang berjiwa wirausaha akan memberikan kontribusi besar dalam percepatan pembangunan sektor kelautan dan perikanan (KP) Tanah Air.

“Kalau mau mempercepat pembangunan sektor KP, kita butuh wirausaha muda,” tuturnya saat menghadiri Dies Natalis ke-59 Politeknik Ahli Usaha Perikanan (AUP) dan Forum Temu Bisnis Alumni Politeknik AUP, Rabu (15/9/2021).

Menurut Trenggono, SDM unggul memiliki beberapa kriteria, antara lain berintegritas, produktif, serta kreatif dan inovatif berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi berkelanjutan.

“Di momen Dies Natalis ini, Politeknik AUP harus mampu menjadi penggerak program prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP),” kata Trenggono, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu.

Sebagai pendidikan vokasi perikanan tertua, kata dia, Politeknik AUP harus menjadi leading sector dalam menghasilkan SDM yang siap pakai.

Ia berharap, seluruh taruna dan taruni dapat ikut andil dalam mengelola dan menjaga kesehatan laut, mencetak kader SDM yang berkualitas, dan melaksanakan program prioritas Kementerian KP.

“Lulusan harus memiliki mental pemimpin, terampil dan mampu memiliki mindset untuk mencari solusi yang tegas agar mampu mewujudkan pengelolaan sektor kelautan dan perikanan yang berkelanjutan,” ujar Trengono.

Pada kesempatan yang sama, Trenggono menyempatkan diri untuk meninjau stan gelar inovasi dan produk taruna Politeknik AUP, Politeknik KP Karawang, Politeknik KP Bone, Politeknik KP Kupang, Politeknik KP Jembrana, Politeknik KP Pangandaran dan Politeknik KP Dumai.

Sementara itu, Direktur Politeknik AUP Ilham menyampaikan, pihaknya terus berupaya melahirkan calon pengusaha bidang KP.

Hal ini dilakukan dengan memberikan kecakapan melalui sistem pendidikan teaching factory agar lulusan Politeknik AUP mampu menjadi entrepreneur sukses.

“Politeknik AUP juga berkomitmen dalam meningkatkan pendidikan dan kelangsungan hidup nelayan yang menjadi kunci dalam perekrutan taruna yang memiliki minat dan keinginan tinggi dalam mengembangkan dunia kelautan dan perikanan,” paparnya.

Ilham menyatakan, pihaknya mendukung penuh kebijakan dan program unggulan Kementerian KP.

Program yang dimaksud adalah peningkatan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sumber daya perikanan tangkap, pengembangan perikanan budidaya berorientasi ekspor, serta pembangunan kampung budi daya air tawar, payau, dan laut berbasis kearifan lokal.

“Berbagai kemitraan dan kerja sama telah dilaksanakan baik dengan lembaga dalam negeri hingga luar negeri. Upaya-upaya tersebut dimaksudkan untuk mengembangkan bidang kelautan dan perikanan khususnya dalam bidang pendidikan,” kata Ilham.

Sebagai informasi, Politeknik AUP memiliki enam program sarjana terapan atau diploma IV (D4) dan program pascasarjana bidang perikanan yang mengedepankan penguasaan kompetensi teknis serta membentuk lulusan berkarakter demi membangun masa depan KP.

Saat ini, Politeknik AUP telah memiliki 11.812 alumni untuk program D3 dan D4.

Para alumni Politeknik AUP sudah tersebar di seluruh Indonesia hingga dunia. Mereka menduduki hampir semua lini sektor pekerjaan, khususnya bidang usaha KP.

Inkubasi bisnis 6 produk inovasi

Dalam acara Dies Natalis Politeknik AUP, dilaksanakan pula peluncuran program inkubasi bisnis enam produk inovasi politeknik AUP.

Produk pertama adalah inovasi LSA Bacteria, yaitu kombinasi bakteri Lactobacillus sp., Saccharomyces sp., dan Acetobacter sp., yang mengoptimalkan penyerapan protein pada pakan dan udang.

Inovasi LSA Bacteria tersebut merupakan hasil karya taruna Politeknik AUP Angkatan 52 Rian Achmad Sanjaya. Produk inovasi ini sudah setahun masa inkubasi di Kampus Serang Politeknik AUP.

Produk kedua adalah Inovasi Mesin Ekstraksi Albumin Ikan Gabus dengan metode gantung berbasis aplikasi eWelink. Mesin ini dilengkapi pengatur suhu berbasis eWelink untuk memudahkan pengoperasian mesin ekstraksi menggunakan smartphone.

Inovasi tersebut merupakan hasil karya taruna Politeknik AUP Angkatan 52 Bagus Wicaksono.

Selanjutnya, produk ketiga adalah Inovasi Mesin Slurry Ice, yaitu mesin refrigerasi yang menghasilkan es berbentuk seperti bubur (ice slurry).

Inovasi Mesin Slurry Ice merupakan karya taruna Politeknik AUP Angkatan 30 Catur Ery Partono yang akan diterima oleh perwakilan PT Komira Group Yusuf Ramli.

Mesin Slurry Ice karya Catur dilengkapi dengan automated system standard 4.0 yang menggabungkan bidang mekanik, elektronik, dan internet.

Produk keempat adalah Inovasi Kontrol dan Monitoring Sistem Refrigerasi (KMS Thermo 4.0) yang merupakan hasil karya taruna Politeknik AUP Angkatan 53 Nurul Hidayat.

Sama seperti produk ketiga, inovasi KMS Thermo 4.0 juga akan diterima oleh perwakilan PT Komira Group Yusuf Ramli.

Produk kelima adalah Inovasi Fish-G sebagai solusi bagi pembudidaya ikan untuk mengatasi masalah penyortiran.

Inovasi tersebut merupakan hasil karya taruna Program Pascasarjana Politeknik AUP Angkatan 9 bernama Ridwan.

Adapun produk keenam adalah Smart Aquaculture, yaitu alat untuk memonitor kualitas air tambak secara otomatis dan real time. Alat ini berbasis internet of things.

Smart Aquaculture merupakan hasil karya taruna Politeknik AUP Angkatan 53 Nurhayat.

https://nasional.kompas.com/read/2021/09/15/19000441/ingin-lulusan-aup-jalankan-program-prioritas-menteri-kp-kita-butuh-wirausaha

Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke