Salin Artikel

Menteri Trenggono: Teaching Factory Tingkatkan Kualitas SDM Sektor KP

KOMPAS.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP) terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk menjadi wirausaha muda di sektor kelautan dan perikanan (KP).

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan adalah meningkatkan kualitas belajar mengajar di 23 satuan pendidikan menengah dan pendidikan tinggi KP.

Dalam hal ini, Politeknik Kelautan dan Perikanan (Politeknik KP) di bawah naungan Kementerian KP memiliki teaching factory yang merupakan model pembelajaran berbasis produksi atau jasa.

Pembelajaran itu mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri.

"Ini harus terus dikembangkan, dioptimalkan untuk penyediaan sarana dan prasarananya, agar taruna dan taruni di sini bisa menjadi SDM yang unggul untuk sektor KP," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Dia mengatakan itu saat mengunjungi langsung Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Ladong dan Politeknik Kelautan dan Perikanan Aceh, Rabu (8/9/2021).

Trenggono menjelaskan, kehadiran teaching factory di Politeknik KP Aceh menjadi salah satu upaya Kementerian KP menjalankan program-program prioritas, yaitu pembentukan SDM yang unggul untuk sektor KP.

Upaya tersebut dilakukan melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM).

Trenggono berharap, Politeknik KP, baik para pengajar maupun taruna-taruni dapat secara konsisten mengembangkan inovasi yang bermanfaat untuk sektor KP ke depan, seiring dengan peningkatan kualitas SDM di Politeknik KP Aceh maupun SUPM Ladong.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BRSDM Kusdiantoro menambahkan, pihaknya melakukan riset, inovasi, dan pengembangan SDM dalam rangka mendukung tiga program terobosan Kementerian KP tahun 2021-2024.

Pertama, peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sumber daya alam perikanan tangkap untuk peningkatan kesejahteraan nelayan.

Kedua, pengembangan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor. Ketiga, pembangunan kampung-kampung perikanan berbasis kearifan lokal.

Selain itu, lulusan ke depan akan diarahkan untuk mencetak para entrepreneurship baru di bidang kelautan dan perikanan.

Sebagai informasi, Politeknik KP sebagai sekolah vokasi memiliki sistem pendidikan dengan komposisi praktik sebesar 70 persen dan 30 persen teori.

Kementerian KP memprioritaskan anak-anak pelaku utama sektor kelautan dan perikanan untuk diterima di Polteknik KP dengan alokasi lebih dari 50 persen,

Pada kesempatan tersebut, Trenggono sempat melihat sejumlah inovasi yang dilakukan Politeknik KP Aceh, di antaranya failure alarm dan mini ship simulator program untuk digunakan para taruna-taruni sebelum masuk ke kapal sebenarnya.

Lalu, dia juga melihat produk garam yang diberi nama Sira Mangat atau dalam bahasa Indonesia yang diartikan garam enak.

Program Tambak Berkelanjutan

Trenggono melanjutkan kunjungan kerjanya di Aceh dengan meninjau Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Ujung Batee, yang merupakan balai perikanan di bawah Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

Trenggono mengatakan, pihaknya mendukung program tambak berkelanjutan di Aceh. Dia memastikan, inovasi-inovasi yang dilakukan di Politeknik KP Aceh dapat mendukung kegiatan di BPBAP Ujung Batee.

Bentuk dukungan tersebut, seperti hatchery udang vaname dan budidaya udang windu yang memiliki potensi besar di Aceh untuk menjaga komoditas lokal Indonesia.

Adapun, kapasitas produksi benih udang windu yaitu sebanyak 50 juta ekor per tahun, sedangkan benih udang vaname sebanyak 180 juta ekor per tahun.

Trenggono pun meminta Politeknik KP Aceh dan BPBAP Ujung Batee mencatat jumlah pembudidaya yang ada di Aceh, komoditas unggulan, serta bagaimana hasil yang didapatkan.

"Jika memberikan bantuan kepada masyarakat, harus dipantau perkembangannya, lihat apakah usahanya berjalan dengan baik, bagaimana tingkat kesejahteraannya, jangan dilepas begitu saja setelah dibantu, itu baru terlihat standar suksesnya, berdampak atau tidak untuk masyarakat," tegasya.

Sebagai informasi, BPBAP Ujung Batee memiliki sejumlah pelayanan untuk masyarakat, di antaranya uji lab penyakit ikan/udang dan lingkungan, pelayanan teknis magang/PKL/penelitian, penyediaan benih ikan/udang, penyediaan induk ikan/udang, penyediaan pakan mandiri, penyediaan probiotik, dan pendampingan teknis budidaya ikan/udang.

https://nasional.kompas.com/read/2021/09/08/21104331/menteri-trenggono-teaching-factory-tingkatkan-kualitas-sdm-sektor-kp

Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke