Sebab, kata dia, industri dan perkebunan kelapa sawit memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi Indonesia.
Hal itu ia katakan dalam acara Panen Perdana Kelapa Sawit Program Peremajaan Sawit Rakyat yang disiarkan secara daring, Kamis (2/9/2021).
"Terdapat setidaknya tiga klaster yang perlu dikelola dengan baik dalam rangka peningkatan nilai tambah dan perbaikan kesejahteraan petani," kata Ma'ruf.
Adapun ketiga klaster tersebut yakni penguatan sektor hulu, penguatan industri hilir, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Penguatan sektor hulu dilakukan melalui pembibitan dan pengelolaan selama masa tanam, peningkatan produktivitas tanaman sawit rakyat.
Selain itu, tanaman sela dan integrasi dengan ternak atau disebut sebagai pertanian terintegrasi, misalnya seperti integrasi sawit dengan sapi.
Sementara itu, penguatan industri hilir dapat dilakukan melalui penguatan permodalan, pengembangan, dan pengelolaan produksi sawit pasca-panen.
Kemudian, hilirisasi atau pengembangan dan pengolahan produk turunan dengan nilai tambah tinggi, pengembangan pemasaran dan penguatan pasar sawit, serta tetap menjaga harga CPO.
"Guna meningkatkan nilai tambah, perkebunan rakyat harus mulai masuk ke industri hilir untuk meningkatkan pendapatan dan peluang pengembangan usaha yang lebih luas," ujar dia.
"Dalam hal ini, UMKM sawit merupakan sarana yang tepat bagi perkebunan rakyat untuk masuk ke industri hilir," kata dia.
Selain itu, kata Ma'ruf, hal yang perlu dikelola untuk meningkatkan kesejahteraan petani adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pembinaan, pelatihan, magang, studi banding, dan konsultasi.
Berikutnya, manajemen usaha, serta penguasaan teknologi untuk perbaikan sistem produksi dan kontrol kualitas, pengembangan desain, dan rekayasa produk.
"Peningkatan efisiensi penggunaan bahan baku, juga pemerataan teknologi untuk pemasaran," ucap Ma'ruf.
https://nasional.kompas.com/read/2021/09/02/21120571/wapres-penting-untuk-beri-perhatian-pada-perkebunan-rakyat