Salin Artikel

4,07 Juta Kasus Covid-19 dan Perpanjangan PPKM Selama Sepekan

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) selama sepekan, mulai 31 Agustus hingga 6 September 2021.

Menurut Presiden Joko Widodo, PPKM berdampak baik terhadap kasus Covid-19 di Jawa-Bali dan daerah lainnya. Sejumlah daerah pun mengalami penurunan level pembatasan.

Di luar Jawa dan Bali, ada tiga provinsi yang levelnya turun dari level 4 ke level 3. Sementara itu, di Jawa dan Bali, wilayah Malang Raya dan Solo Raya turun ke level 3.

Jokowi mengungkapkan, tingkat kasus positif (positivity rate) pun turun sepekan terakhir. Keterisian tempat tidur rumah sakit (bed occupancy rate/BOR) untuk kasus Covid-19 juga turun di angka 27 persen.

"Atas kerja keras semua pihak, sepekan terakhir terjadi tren perbaikan situasi Covid-19," kata Jokowi, Senin (30/8/2021).

Per Senin kemarin, kasus positif Covid-19 di Indonesia bertambah 5.436 kasus, sehingga totalnya menjadi 4.079.267 kasus.

Kemudian, kasus sembuh Covid-19 bertambah 19.398, sehingga jumlahnya menjadi 3.743.716.

Sementara, kasus kematian akibat Covid-19 bertambah 568. Maka, total kasus kematian yaitu 132.491 jiwa.

Jumlah spesimen diperiksa kemarin yaitu 125.423 dari 78.055 orang. Positivity rate total 6,96 persen. Namun, positivity rate dengan RT PCR sebesar 16,96 persen.

Presiden menegaskan pentingnya penerapan protokol kesehatan. Ia mengatakan, pemerintah terus mempelajari perkembangan situasi Covid-19 di berbagai negara dunia.

"Meski demikian kita harus tetap berhati-hati. Sekali lagi harus tetap berhati-hati dalam menyikapi tren perbaikan ini. Kita harus mempelajari perkembangan situasi Covid-19 di berbagai negara dan terus mengambil pelajaran penting darinya," ujar Jokowi.

Capaian vaksinasi baru 17,06 persen

Hingga Senin pukul 18.00 WIB, dari target 208.265.720 orang yang jadi sasaran vaksinasi, baru 35.525.269 orang atau 17,06 persen yang mendapatkan vaksin Covid-19 dua dosis.

Sementara itu, yang mendapatkan suntikan vaksis dosis pertama sebanyak 62.624.397 orang atau 30,07 persen.

Sasaran vaksinasi itu terdiri atas tenaga kesehatan, lanjut usia petugas publik, masyarakat rentan, dan masyarakat umum termasuk anak-anak usia 12-17 tahun. Target ini ditetapkan untuk mencapai kekebalan komunal (herd immunity) dari virus SARS-CoV-2.

Presiden mengatakan, semua pihak harus tetap waspada. Jokowi mengungkapkan, banyak negara masih mengalami lonjakan kasus meski cakupan vaksinasi Covid-19 sudah mencapai 60 persen.

"Beberapa negara yang penduduknya sudah divaksinasi sebanyak lebih dari 60 persen ternyata saat ini juga masih mengalami gelombang lonjakan kasus Covid-19 lagi," kata Jokowi.

Dikutip dari Kompas.id, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tjandra Yoga Aditama mengingatkan, upaya keras menekan laju penularan Covid-19 diperlukan karena tak ada faktor tunggal penanganan pandemi.

Tiga upaya penting harus dijalankan bersama, yakni pembatasan sosial, 3T (tes, telusur, dan terapi), serta vaksinasi.

Sementara itu, vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca dan Sinovac kembali tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin kemarin.

Rinciannya, 1.086.000 dosis vaksin AstraZeneca, 5 juta dosis vaksin jadi Sinovac, dan 9,2 juta dosis bahan baku vaksin Sinovac.

Target vaksinasi pada Agustus ini 2 juta penyuntikan per hari. Namun, sampai akhir Agustus 2021, penambahan melambat.

https://nasional.kompas.com/read/2021/08/31/10220291/407-juta-kasus-covid-19-dan-perpanjangan-ppkm-selama-sepekan

Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke