Salin Artikel

Anak Berpotensi Kehilangan Orangtua Saat Pandemi, KPAI Minta Pemilhan Data Pasien

Komisoner KPAI Retno Listyarti kemudian meminta pemerintah memilah data untuk mengetahui secara pasti berapa jumlah anak yang terdampak pandemi Covid-19 karena kehilangan orangtua.

"Pandemi Covid-19 telah muncul sebagai krisis atas hak anak. Anak-anak kehilangan orangtua dan pengasuhnya karena virus Covid-19, membuat mereka sangat rentan dan tanpa pengasuhan orangtua," kata Retno dalam keterangan tertulis, Rabu (21/7/2021).

Retno berharap pemerintah dapat melakukan pemilahan data pasien Covid-19 meninggal.

Pemilahan itu dilakukan untuk mencari tahu berapa banyak pasien meninggal yang berada di usia produktif, tulang punggung keluarga, hingga jumlah anak yang dimiliki.

"KPAI mendorong adanya penelusuran dan pemilahan data oleh pemerintah pusat dan daerah, dari 76.200 pasien Covid-19 yang meninggal (data Selasa (20/7/2021) berapa yang usia produkif, menjadi tulang punggung keluarga, jumlah anak yang dimiliki dan berapa usianya," kata dia.

Retno berharap jika data itu telah ditemukan, pemerintah bisa hadir untuk membantu pemenuhan hak anak yang kehilangan orangtua akibat infeksi Covid-19.

"KPAI mendorong pemerintah daerah memastikan pemenuhan hak anak-anak yang kehilangan orangtuanya tersebut, seperti pemenuhan keberlangsungan hak atas pendidikannya, memastikan anak tersebut dalam pengasuhan oleh keluarga terdekat, hak pemenuhan kesehatan dan sebagainya," ujar dia.

Terakhir, KPAI mendorong agar pemerintah semakin memperketat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat agar penyebaran kasus dan angka kematian akibat Covid-19 dapat ditekan.

"Pengetatan secara nyata harus dilakukan agar jangan sampai terus jatuh korban, agar anak-anak terlindungi dan tidak bertambah lagi anak-anak di bawah umur yang kehilangan salah satu atau malah kedua orangtuanya," ucap Retno.

https://nasional.kompas.com/read/2021/07/21/18262521/anak-berpotensi-kehilangan-orangtua-saat-pandemi-kpai-minta-pemilhan-data

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke