Salin Artikel

KSPI Sebut PPKM Darurat Tidak Efektif, Masih Ditemukan Klaster Buruh

Menurut Presiden KSPI Said Iqbal, banyak perusahaan manufaktur tetap mempekerjakan karyawan di lapangan hingga batas maksimal 100 persen.

“KSPI berpendapat, PPKM Darurat yang salah satunya metodenya penyekatan, itu tidak efektif,” kata Iqbal dalam konferensi pers, Kamis (15/7/2021).

“Karena faktanya semua perusahaan-perusahaan pengolahan atau manufaktur, fabrikasi, itu masih tetap bekerja 100 persen,” sambung dia.

Menurut Iqbal, berdasarkan data yang diperoleh KSPI, setidaknya masih muncul klaster buruh atau klaster pabrik meskipun sudah diterapkan kebijakan PPKM Darurat.

Sebab, ia mengatakan, dalam suatu pabrik manufaktur tidak mungkin karyawan bisa menjaga jarak dan menerapkan work from home (WFH).

“Dalam stasiun produksi itu tidak mungkin menjaga jarak dan tidak mungkin ada WFH atau kerja dari rumah sebagian 50 persen atau kerja dari kantor, WFO sebagian 50 persen, tidak mungkin,” ucap dia.

Iqbal menyebut, sistem WFH hanya bisa diterapkan dalam bidang industri jasa, perdagangan, serta perkantoran.

Oleh karena itu, Iqbal menilai sistem PPKM Darurat tidak berdampak apapun bagi buruh yang bekerja di bidang industri manufaktur.

“Itulah yang menjelaskan mengapa klaster tenaga kerja buruh, pabrik, pengolahan, lonjakannya tinggi sekali,” tutur dia.

Selain itu, Iqbal juga mengatakan setidaknya ada lebih dari 10 persen buruh yang bekerja di sektor manufaktur yang terpapar Covid-19 sejak PPKM Darurat diberlakukan.

Mereka tersebar di daerah Jabodetabek, Karawang, Purwakarta, Serang, Cilegon, Batam, Makassar, Gersik, Sidoarjo, Surabaya, Pasuruan, Medan, dan Semarang, Kendal dan beberapa daeah kawasan industri lainnya.

“Lebih dari 10 persen buruh atau pekerjanya terpapar Covid,” ungkap dia.

Dia mencontohkan salah satu perusahaan manufaktur di Purwakarta. Saat dilakukan tes antigen, sebanyak 400-an buruh dinyatakan reaktif.

Kemudian, saat dilakukan tes PCR Covid-19, diketahui ada 200 buruh yang terpapar Covid-19.

“Demikian di Tangerang, di perusahaan labor intensif, pun dijumpai rata-rata angka positif Covid-19 setelah dilakukan tes itu adalah 10 persen,” ucap dia.

“Itu sangat mengkhawatirkan dan membayangkan kelangsungan dunia usaha dan nyawa buruh,” tegasnya.

https://nasional.kompas.com/read/2021/07/15/13370481/kspi-sebut-ppkm-darurat-tidak-efektif-masih-ditemukan-klaster-buruh

Terkini Lainnya

Laporan BPK 2021: Ada Data Pensiunan Ganda di Tapera, Saldo Rp 3,3 M Jadi 6,6 M

Laporan BPK 2021: Ada Data Pensiunan Ganda di Tapera, Saldo Rp 3,3 M Jadi 6,6 M

Nasional
Ormas Keagamaan Kelola Tambang: Atur Pertanggungjawaban Kesalahan Pengelolaan

Ormas Keagamaan Kelola Tambang: Atur Pertanggungjawaban Kesalahan Pengelolaan

Nasional
Indonesia Usulkan Makan Siang Gratis jadi Program Satgas Global Melawan Kelaparan dan Kemiskinan

Indonesia Usulkan Makan Siang Gratis jadi Program Satgas Global Melawan Kelaparan dan Kemiskinan

Nasional
Laporan BPK 2021: Tapera Tak Kembalikan Uang Ratusan Ribu Peserta Senilai Rp 567 M

Laporan BPK 2021: Tapera Tak Kembalikan Uang Ratusan Ribu Peserta Senilai Rp 567 M

Nasional
Mundur sebagai Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe Sampaikan Terima Kasih ke Jokowi

Mundur sebagai Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe Sampaikan Terima Kasih ke Jokowi

Nasional
KPU Dianggap Bisa Masuk Jebakan Politik jika Ikuti Putusan MA

KPU Dianggap Bisa Masuk Jebakan Politik jika Ikuti Putusan MA

Nasional
Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Nasional
KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Nasional
Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Nasional
Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasional
Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana dengan Kaesang pada Pilkada Jakarta?

Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana dengan Kaesang pada Pilkada Jakarta?

Nasional
[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

Nasional
[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

Nasional
Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke