Salin Artikel

Satu Kasus Ditemukan di Jakarta, Apa Itu Virus Corona Varian Eta?

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu kasus virus Corona baru yaitu varian Eta atau B.1.525 ditemukan di Jakarta. Ini merupakan kasus pertama varian Eta di Ibu Kota.

Hal itu terlihat dari data Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI pada Selasa 6 Juni 2021.

Dalam situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyebutkan bahwa sampel Eta ditemukan di banyak negara pada Desember 2020, dan ditunjukkan pada 17 Maret 2021.

Sedangkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat atau CDC menyebut varian Eta pertama kali teridentifikasi di Inggris Raya atau Nigeria, Afrika Barat pada Desember 2020.

WHO menggolongkan Eta sebagai variants of interest atau VOI. Virus yang termasuk dalam VOI ini merupakan salah satu dari virus yang telah diidentifikasi menyebabkan penularan komunitas atau beberapa kasus atau cluster Covid-19, atau telah terdeteksi di banyak negara.

Per Maret 2020, data GISAID menunjukkan varian Eta telah terdeteksi di Inggris, Amerika Utara, Eropa, Asia, Afrika, dan Australia.

Saat ini, para ilmuwan masih mengawasi varian baru virus Corona ini. Sebab, varian tersebut diketahui memiliki beberapa mutasi pada gen protein spike virus Corona. 

Sejauh ini belum ada bukti bahwa varian Eta lebih menular atau mengarah ke penyakit yang lebih parah.

Para ahli sedang mempelajarinya untuk memahami seberapa besar risiko varian Eta.

Meski begitu, masyarakat tetap harus waspada terhadap varian baru ini. Selalu disiplin protokol kesehatan dengan menerapkan 5M sebagai upaya pencegahan. 

5M adalah mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, memakai masker dengan benar, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

https://nasional.kompas.com/read/2021/07/06/15263101/satu-kasus-ditemukan-di-jakarta-apa-itu-virus-corona-varian-eta

Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke