Kondisi tersebut terjadi di Kudus dan sekitarnya, Bangkalan dan sekitarnya, DKI Jakarta dan Bandung Raya. Sehingga risiko nakes mengalami kelelahan pasti terjadi.
"Di DKI Jakarta kan tempat pelayanan kesehatan rata-rata sudah dihuni 78 persen pasien (Covid-19). Tetapi dua hari ini kemungkinan sudah bertambah jadi lebih dari 80 persen," ujar Daeng dalam diskusi daring bertajuk "Covid-19 Meradang Pasca Libur Panjang" yang digelar Sabtu (19/4/2021).
"Di Bandung itu banyak yang sudah penuh dan rata-rata sudah di atas 80 persen. Sehingga kalau kondisi seperti ini sudah dapat dipastikan beban nakes sudah sangat meningkat dan kelelahan pasti terjadi," lanjutnya.
Saat ini IDI bekerja sama dengan pemerintah memberikan bantuan nakes secara bergiliran ke daerah-daerah tersebut.
Daeng mencontohkan, pihaknya telah mengirim tiga kloter bantuan dokter untuk penanganan Covid-19. Satu kloter terdiri dari 12 dokter.
Kemudian, untuk RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran juga mendapat tambahan bantuan sebanyak 60 dokter.
Menurut Daeng, setelah ini pihaknya masih akan menginisiasi bantuan dokter untuk kloter selanjutnya.
Meski kerja nakes semakin berat, dirinya berharap vaksin Covid-19 yang telah diterima mereka dapat memberikan perlindungan.
Terlebih saat ini varian baru virus corona telah menyebar di Indonesia.
"Akan tetapi tetap perlu penjadwalan kerja yang baik agar nakes tidak kelelahan. Selain itu protokol kesehatan secara ketat harus diterapkan," tambahnya.
https://nasional.kompas.com/read/2021/06/19/12525791/idi-beban-nakes-meningkat-drastis-di-daerah-dengan-lonjakan-covid-19