Salin Artikel

Mendag: Ekonomi Digital RI Akan Tumbuh 8 Kali Lipat Pada 2030

"Jadi kalau kita lihat pada 2020 ekonomi digital kita ini menghasilkan 4 persen dari GDP. Dan pada 10 tahun ke depan, 9 tahun ke depan di 2030, pertumbuhan GDP Indonesia akan tumbuh dari Rp 15.400 triliun hari ini menjadi Rp 24.000 triliun pada tahun 2030," ujar Lutfi dalam keterangan persnya usai rapat terbatas membahas ekonomi digital di kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (10/6/2021).

"Tetapi pertumbuhan ekonomi digitalnya itu sendiri akan tumbuh 8 kali lipat dari Rp 632 triliun menjadi Rp 4.531 triliun," lanjutnya.

Dari jumlah tersebut, e-commerce akan memerankan peran yang sangat besar yaitu 34 persen atau setara Rp 1.900 triliun.

Selanjutnya diikuti bussines to bussines dengan besaran 13 persen atau setara Rp 763 triliun.

Lalu, ada pula health-tech sebesar Rp 471,6 triliun atau 8 persen dari pertumbuhan.

"Jadi Bapak dan Ibu, ini adalah bagian-bagian yang kita bicarakan bahwa e-commerce kita memiliki level playing field yang sangat besar," tutur Lutfi.

"Online travel dengan Rp 575 triliun, online media juga dengan Rp 191 triliun, ride hailing seperti Gojek dan Grab dengan Rp 401 triliun pada 2030. Dan Fintech juga akan begitu," tuturnya.

Dengan demikian, diperkirakan Indonesia akan mempunyai GDP digital yang besar. Jumlahnya diperkirakan mencapai lebih dari 55 persen GDP digital ASEAN atau setara dengan Rp 323 triliun dan akan tubuh menjadi Rp 417 triliun pada 2030.

Lutfi menjelaskan, dari berbagai capaian itu, pemerintah menyadari bahwa saat ini Indonesia sedang berada di urutan paling bawah dari kurva ekonomi digital. Saat ini, Indonesia baru memiliki 5 unicorn.

Lutfi lantas membandingkan dengan kondisi di Amerika Serikat yang memiliki 207 unicorn dan 21 triliun GDP. Artinya setiap triliunnya GDP, mempunyai 10 unicorn.

Sehingga Lutfi mengingatkan bahwa ada beberapa hal yang mesti diperbaiki di masa yang akan datang.

"Yaitu digital dan communication infrastructure yang penting. Kemudian consumer digital protection yang penting. Tenaga kerja, SDM kerja yang berketrampilan khusus di bidang teknologi juga merupakan salah satu pilar dasar yang penting," ungkap Lutfi.

"Ekosistem inovasi juga penting untuk menghidupkan digital economy. Juga government dan public services digital economy, dan digital economy dan governance yang baik," tambahnya.

https://nasional.kompas.com/read/2021/06/10/19021381/mendag-ekonomi-digital-ri-akan-tumbuh-8-kali-lipat-pada-2030

Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke