Salin Artikel

Antara Ganjar dan Puan serta Hawa Pilpres 2024 yang Hadir Lebih Awal di PDI-P…

JAKARTA, KOMPAS.com – Hawa Pilpres 2024 sudah hadir lebih dulu di internal PDI-P meski pesta demokrasi itu masih berselang tiga tahun lamanya dari sekarang.
Suhu politik di internal PDI-P tiba-tiba memanas.

Mulanya, putri Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, yakni Puan Maharani, tak memnginginkan kehadiran Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang juga kader partai berlambang banteng tersebut dalam sebuah acara di Semarang, Jawa Tengah.

Padahal acara yang dihadiri oleh Puan merupakan acara koordinasi untuk para kader dan kepala daerah dari PDI-P di Jawa Tengah.

Gejolak antara Puan dan Ganjar disinyalir terjadi karena moncernya elektabilitas Gubernur Jawa Tengah itu dianggap menghalangi rencana Puan selaku putri mahkota dalam memperoleh tiket pencapresan dari PDI-P.

Sebagaimana diketahui, sebagai putri Megawati dan kerap menduduki jabatan strategis di partai dan pemerintahan, Puan dipandang memiliki peluang yang besar untuk diusung sebagai calon presiden atau wakil presiden oleh PDI-P di Pilpres 2024.

Selain itu, masifnya aktivitas Ganjar di media sosial hingga mendongkrak kepopulerannya juga dinilai tidak sesuai arahan partai.

Secara terbuka, hal tersebut disampaikan Ketua DPP PDI-P sekaligus Ketua DPD PDI-P Jawa Tengah Bambang Wuryanto menyatakan jika sumber masalah ini disebabkan karena Ganjar dinilai berambisi maju dalam Pilpres 2024.

"Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, ojo keminter (Kalau kamu pintar, jangan sok merasa pintar)," Bambang kepada wartawan usai acara pembukaan Pameran Foto Esai Marhaen dan Foto Bangunan Cagar Budaya di kantor DPD PDIP Jawa Tengah, Panti Marhen, Semarang, Sabtu (22/5/2021) malam.

Pria yang akrab disapa Bambang Pacul itu juga mengaku telah memberi kode teguran kepada Ganjar, namun dia merasa tidak digubris.

"Wis tak kode sik. Kok soyo mblandang, ya tak rodo atos. Saya di-bully di medsos, ya bully saja. Saya tidak perlu jaga image saya," katanya.

Bambang menyebut, memang Ganjar tidak secara terang-terangan menyatakan keinginannya maju Pilpres. Namun aktivitas Ganjar di medsos yang semakin intens ditengarai sebagai upaya menaikkan elektabilitas. Bahkan Ganjar sampai menjadi host di kanal YouTube-nya.

Padahal menurutnya, kader lain juga bisa melakukan manuver. Akan tetapi hal itu tidak dilakukan karena menunggu perintah Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

"Kalau dia menjawab, saya kan tidak mengatakan mau nyapres. Ya kalau bicaranya pada tingkat ranting partai, ya silakan. Tapi kalau dengan orang politik, ya pasti sudah paham arahnya ke mana," jelasnya.

Meski demikian, Bambang mengatakan perkataannya bukanlah sebagai teguran. "Ini bukan teguran, karena ia merasa lebih tinggi dari kita (DPD PDI Perjuangan Jateng). Ia merasa yang bisa menegur hanya Ibu (Ketua Umum Megawati Soekarnoputri)," katanya.

Upaya jegal Ganjar

Menyikapi fenomena tersebut, Direkur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komaruddin menilai manuver yang dilakukan Puan itu ditempuh lantaran ketatnya persaingan di bursa Pilpres 2024 Pilpres.

"Ini soal persaingan Ganjar dengan Puan," kata Ujang kepada Kompas.com, Senin (24/5/2021).

Menurut Ujang, langkah itu sengaja diambil PDI-P untuk menjegal Ganjar yang elektabilitasnya mengungguli Puan.

Sebagai putri mahkota partai, Puan digadang-gadang untuk dicalonkan PDI-P di Pilpres mendatang. Dengan adanya peta politik tersebut, strategi pencitraan Puan pun mulai dibangun. Ganjar pun dianggap sebagai ganjalan sehingga perlu "dijegal".

"Itu manuver penjegalan terhadap Ganjar. Dalam dalam politik itu biasa. Ganjar dianggap lebih baik dari Puan, lebih bagus dalam soal elektabilitas pencapresan, makanya Ganjar perlu dijegal," kata Ujang.

"Siapa pun yang lebih maju dan lebih bagus elektabilitasnya pasti akan dikunci dan dikerjai. Dan ini yang sedang terjadi pada Ganjar, dan Ganjar paham soal itu," tuturnya.

Sebagaimana diketahui, sebagai putri Megawati dan kerap menduduki jabatan strategis di partai dan pemerintahan, Puan dipandang memiliki peluang yang besar untuk diusung sebagai calon presiden atau wakil presiden oleh PDI-P di Pilpres 2024.

Namun tampaknya langah Puan tak akan mudah lantaran harus menghadapi kenyataan, bahwa Ganjar selaku kepala daerah yang populer kerap muncul di sejumlah lembaga survei sebagai calon presiden potensial di Pilpres 2024.

Namun demikian, menurut Ujang, bukan tidak mungkin manuver PDI-P justru menjadi bumerang bagi partai berlambang banteng itu. Sebab, oleh publik PDI-P akan dinilai sengaja menyingkirkan Ganjar.

Bukan tidak mungkin publik justru bersimpati pada Ganjar, dan sebaliknya, memberikan citra negatif pada Puan. Meski begitu, Ujang yakin PDI-P telah menyiapkan langkah-langkah lainnya untuk melancarkan manuvernya.

"Ini akan berdampak positif bagi Ganjar karena dianggap sebagai pihak yang zalim. Dan bisa berdampak negatif bagi Puan, karena dianggap bersekongkol menghajar Ganjar," kata Ujang.

"Namun PDI-P pasti punya cara untuk memulihkan gaya politiknya tersebut," lanjutnya.

https://nasional.kompas.com/read/2021/05/24/16032231/antara-ganjar-dan-puan-serta-hawa-pilpres-2024-yang-hadir-lebih-awal-di-pdi

Terkini Lainnya

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke