Pada Senin (10/5/2021), kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia bertambah 4.891 kasus.
Penambahan ini menjadikan total keseluruhan kasus di Indonesia mencapai 1.718.575, terhitung sejak kali pertama diumumkan kasus perdana pada 2 Maret 2020.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, positivity rate atau tingkat penularan Covid-19 sebesar 15,3 persen per Jumat pekan lalu.
Sementara itu, pemerintah juga melaporkan adanya penambahan pasien sembuh dari Covid-19 sebanyak 6.338 orang. Sehingga, total pasien sembuh hingga kini menembus 1.574.615.
Selain itu, sebanyak 206 orang tutup usia karena Covid-19, sehingga total jumlah kasus kematian menembus 47.218.
Berdasarkan data yang menunjukkan vaksinasi dosis kedua telah diberikan kepada 8.755.256 orang, hingga Senin (10/5/2021).
Sementara, jumlah masyarakat yang sudah divaksin dosis pertama sebanyak 13.475.087 orang. Pada tahap kedua ini, pemerintah menargetkan 40.349.049 orang divaksinasi.
Peta penularan
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut peta penularan varian baru virus corona mutasi dari Inggris, India, dan Afrika Selatan terkonsentrasi di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Bali.
"Kita bisa lihat ini adalah varian dari Inggris yang kebanyakan masuknya sudah mulai bulan Januari dan ini beredar di daerah Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Bali," ujar Budi dalam konferensi pers virtual lewat YouTube Sekretariat Negara, Senin (10/5/2021).
Data Kemenkes mencatat, ada 13 kasus penularan Covid-19 dari mutasi B.1.1.7 asal Inggris. Kemudian, pemerintah mencatat, satu kasus positif Covid-19 di Bali yang terjadi akibat penularan varian B.1.351 dari Afrika Selatan.
Selanjutnya, Budi menyebutkan, mulai banyak kasus penularan akibat varian mutasi ganda B.1.617 dari India. Data dari Kemenkes mencatat, 10 kasus positif Covid-19 akibat penularan varian B.1.617 ini.
Dia menekankan bahwa penerapan protokol kesehatan secara disiplin dan penerapan protokol PPKM mikro secara disiplin adalah cara yang paling ampuh untuk mengontrol penularan yang disebabkan varian baru ini.
Di samping itu, Kemenkes akan terus melakukan genome sequensing secara lebih rapat di daerah-daerah yang sudah terlihat adanya penularan mutasi baru.
"Untuk bisa dengan segera memonitor pola penyebarannya, sehingga kita bisa melakukan langkah-langkah isolasi atau langkah-langkah karantina yang tepat agar virus mutasi baru ini tidak cepat menyebar ke daerah-daerah lain," tutur Budi.
Antisipasi lonjakan
Di sisi lain, Budi menyatakan telah mempersiapkan sejumlah langkah antisipasi dampak mudik dan libur Idul Fitri 1442 Hijriah. Salah satunya yakni kesiapan rumah sakit yang disebutnya cukup untuk mengatasi lonjakan kasus.
Budi sangat berharap tak ada lonjakan kasus menjelang dan usai Lebaran nanti.
"Tapi toh kalau pun terjadi peningkatan penularan, kita ingin melakukan antisipasi agar kita tidak kaget dan cukup fasilitasnya," ujar Budi.
Budi menyebutkan, total ada 390.000 tempat tidur yang ada di RS seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, yang dapat dipakai pasien Covid-19 adakah 70.000 tempat tidur.
Kemudian kapasitas ICU secara nasional tercatat sebesar 22.000 tempat tidur. Dari jumlah itu, saat ini sebanyak 7.500 tempat tidur di ICU diperuntukkan bagi pasien Covid-19.
Ia mengatakan bahwa kapasitas rumah sakit dan ICU saat ini masih tiga kali lebih besar daripada kapasitas tempat tidur dan ICU yang diperuntukkan untuk penanganan Covid-19.
"Sebagai informasi, yang ditempati sekarang untuk tempat tidur isolasi adalah 23.000 tempat tidur dari kapasitas 65.000- 70.000 tempat tidur. Jadi kita masih punya room sekitar 40.000 tempat tidur atau masih sekitar hampir 200 persen atau dua kali lipat dari keterisian pasien Covid-19 sekarang," jelasnya.
Sementara itu, untuk ICU, dari 7.500-an tempat tidur yang telah terisi sebanyak 2.500 tempat tidur. Sehingga, ketersediaan tempat tidur di ICU dipastikan masih ada sekitar dua kali lipat dari kondisi sekarang.
Budi menuturkan, pemerintah tidak berharap ada lonjakan kasus Covid-19 yang luar biasa sehingga menyebabkan pasien yang masuk RS akan naik dua kali lipat.
https://nasional.kompas.com/read/2021/05/11/05292521/update-47218-orang-meninggal-karena-covid-19-dan-antisipasi-lonjakan-kasus