"Kalau kita biarkan seperti tahun lalu kita terlambat memberikan pengumuman, maka akan terjadi peningkatan kasus 93 persen diikuti juga dengan angka kematian yang relatif cukup tinggi," kata Doni usai rapat terbatas dengan Presiden dan sejumlah menteri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/5/2021)
Meski pemerintah telah menyatakan pelarangan, Doni mengugkapkan masih ada 7 persen masyarakat yang nekat hendak mudik.
Bahkan, di sejumlah daerah, aktivitas mudik sudah terjadi sebelum Ramadhan. Salah satu dampaknya bisa dilihat dari kenaikan kasus Covid-19 di hampir seluruh provinsi di Pulau Sumatera.
"Oleh karenanya khususnya kepada seluruh pejabat di Pulau Sumatera, untuk betul-betul melakukan evaluasi seceapat mungkin, jangan sampai terlambat," ucap Doni.
Doni tidak hanya meminta masyarakat untuk tidak mudik, tetapi juga mengajak para orang tua di kampung halaman menyampaikan pesan serupa ke keluarga atau sanak saudara mereka.
Doni meminta masyarakat bersabar. Dengan bersabar, kata dia, satu individu bisa menyelamatkan banyak orang, baik diri sendiri, keluarga, maupun bangsa.
"Termasuk juga mereka yang masih punya keinginan untuk mudik tolong sekali lagi dikendalikan keinginan tersebut untuk bersabar, jangan mudik," ucap Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu.
Adapun larangan mudik berlaku 6-17 Mei 2021. Presiden Joko Widodo sebelumnya telah menegaskan bahwa aturan ini berlaku untuk seluruh masyarakat Indonesia.
"Pada lebaran kali ini pemerintah memutuskan melarang mudik bagi ASN, TNI, Polri, pegawai BUMN, karyawan swasta, dan seluruh masyarakat," kata Jokowi melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (16/4/2021).
Sumber: KOMPAS.com (Penulis: Fitria Chusna Farisa | Editor: Diamanty Meiliana)
https://nasional.kompas.com/read/2021/05/03/20390621/doni-monardo-prediksi-terjadi-93-persen-peningkatan-kasus-covid-19-jika