Ia mendorong agar setiap masyarakat terus berupaya menjaga kehidupan demokrasi di Tanah Air.
“Kita memang masih terus harus berjuang menjaga demokrasi kita yang kadang-kadang memang di sana sini masih ada ancaman-ancaman terutama dari keberagaman kita,” kata Taufan dalam acara “Penandatangan MoU Festival HAM 2021”, Rabu (28/4/2021).
Menurut Taufan, terkadang sebagian masyarakat masih sulit menghargai satu dari berbagai keragaman di Indonesia.
Padahal, menurutnya, keberagaman Indonesia menjadi kebanggaan para tokoh pendiri bangsa di era proklamasi kemerdekaan bangsa.
“Kadang-kadang sulit untuk kita hargai sebagai satu kekayaan yang dulu sangat kita banggakan menjadi tonggak bersama ketika Republik ini diproklamasikan oleh para pendiri bangsa. Tapi kadang-kadang keberagaman juga bisa menjadi tantangan kita bersama,” ucapnya.
Tantangan terkait HAM lainnya yang masih dialami Indonesia adalah terkait kesenjangan ekonomi hingga layanan kesehatan di daerah.
“Kami dari Komnas HAM juga melihat bahwa tantangan kota kabupaten atau pemerintah daerah menghadapi persoalan-persoalan, disparitas ekonomi, pelanggaran pada hak atas pangan, perumahan, hal atas air dan sanitasi dan ketidaksetaran terhadap layanan kesehatan itu juga masih menjadi tantangan kita ke depan,” ujarnya.
Oleh karena itu, ia mendorong pemerintah di daerah diminta lebih optimal dalam menekan pelanggaran hak yang mengarah pada disparitas ekonomi, kesehatan, pendidikan dan sebagainya.
“Tapi kita juga harus tetap berjuang menghadapi berbagai tantangan terutama tadi yang terkait dengan peran pemerintah daerah,” ucapnya.
https://nasional.kompas.com/read/2021/04/28/19053981/ketua-komnas-ham-nilai-sikap-tak-hargai-keberagaman-jadi-tantangan-demokrasi