Salin Artikel

Rizieq Bertanya ke Dinkes Kabupaten Bogor, Apakah Ada Klaster Covid-19 Setelah Kerumunan Megamendung

Hal itu disampaikan Adang saat menjadi saksi dalam kasus kerumunan Megamendung dengan terdakwa Rizieq Shihab di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin (26/4/2021).

Awalnya, Rizieq bertanya kepada Adang soal ada atau tidaknya klaster penularan Covid-19 yang terkait dengan kegiatan Rizieq di Megamendung pada 13 November 2020 lalu.

"Berdasarkan data kesehatan yang ada di Kabupaten Bogor atau yang ada di Megamendung, apakah setelah kerumunan Megamendung, setelah masyarakat berjejer menyambut kehadiran saya, setelah ada acara peletakan batu pertama di pondok pesantren markaz syariah," kata Rizieq dalam persidangan.

"Apakah ada data yang menerangkan kalau di Megamendung itu muncul klaster baru namanya klaster Gadog, atau klaster Megamendung, atau klaster Markas Syariah, atau klaster Rizieq?" tanya Rizieq kepada Adang.

"Tidak ada," jawab Adang dengan singkat.

Jawaban serupa disampaikan Kepala Puskesmas Kecamatan Megamendung Ramli Randan yang dihadirkan dalam persidangan oleh jaksa.

Dalam sidang tersebut, Rizieq juga meminta penegasan Adang soal hasil tes PCR dari 20 orang yang reaktif Covid-19 setelah menghadiri kerumunan di Megamendung.

"Saya hanya mempertegas saja Pak Adang, sesuai jawaban Anda tadi, tadi Anda katakan di sekitar MS, sekitar Desa Kuta Pak Adang ya, itu bahwa sampai tanggal 28 November itu hasil rapid ada 20 reakitif yang setelah dilakukan PCR hanya satu yang positif, betul begitu?" ucap Rizieq.

"Iya," kata Adang.

Dalam dakwaannya, jaksa penuntut umum (JPU) menyebut, kerumunan yang ditimbulkan Rizieq di Megamendung telah menyebabkan kenaikan jumlah orang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Bogor.

Peristiwa itu juga dianggap telah menghalangi upaya Pemkab Bogor dalam mengawasi dan menanggulangi penyebaran Covid-19.

"Yang awalnya risiko zona oranye dipulihkan ke zona hijau tidak terdampak, namun malah sebaliknya, meningkat ke zona merah, sehingga Pemkab bogor harus perpanjang status PSBB," kata jaksa.

https://nasional.kompas.com/read/2021/04/26/12193891/rizieq-bertanya-ke-dinkes-kabupaten-bogor-apakah-ada-klaster-covid-19

Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke