Salin Artikel

Ceritakan Mitigasi Bencana di Jepang, Megawati: Bisa Dilakukan, Asal Gotong Royong

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri bercerita soal upaya mitigasi bencana di Jepang saat menjadi pembicara kunci dalam acara focus group discussion bertajuk 'Peningkatan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana', Jumat (23/4/2021).

Megawati mengatakan, pengalamannya di Jepang itu menunjukkan upaya mitigasi bencana harus dilakukan secara detail dan tidak mustahil untuk dikerjakan.

"Kalau di dalam pengerjaan lapangan, kita harus detail. Waktu saya wapres, mungkin saya perempuan dipikirnya cerewet, ini supaya menjadi bukti bahwa betapa bisa di-arrange, bisa diorganisir dan bisa dilakukan," kata Megawati dalam acara yang disiarkan akun YouTube infoBMKG itu, Jumat.

Megawati menuturkan, salah satu bentuk mitigasi bencana di Jepang yang disiapkan secara detail adalah pembuatan jalur evakuasi dari pantai guna menghindari tsunami.

Ia mengatakan, jalur evakuasi yang berada di dekat pantai dipasangi tiang berwarna merah sebagai tanda warga yang berevakuasi harus tetap waspada sambil berlari meninggalkan pantai.

Setelah jarak tertentu, tiang-tiang itu kemudian berganti menjadi warna kuning sebagai tanda harus tetap berlari hingga akhirnya tiang menjadi warga hijau sebagai tanda sudah aman.

Megawati melanjutkan, ia juga pernah mengalami gempa di Jepang. Saat itu, ia sedang berada di sebuah restoran yang terletak di lantai 3.

"Kami sudah mau melarikan diri tapi saya lihat di sekeliling saya orang Jepang kok masih makan. Untung ada teman saya bilang, tenang saja, sebelum ada alarm kita sudah terbiasa," ujar Megawati.

Rupanya, kata Megawati, warga Jepang sudah memahami bahwa alarm pertama hanya mengabarakan terjadinya bencana tanpa harus melarikan diri.

Selain itu, warga Jepang juga dilarang menggunakan kendaraan saat melarikan diri dari bencana untuk menghindari kemacetan lalu lintas.

"Jadi mereka harus berlari, jadi kita harus mengajari rakyat kita juga tidak panik lalu harus berlari, bayangkan," kata dia.

Ia menambahkan, di Jepang juga ada sejumlah peraturan yang diterapkan untuk memitigasi bencana, antara lain lokasi pintu rumah harus berada di dekat jalan serta kewajiban setiap keluarga menyediakan tas punggung berisi kebutuhan darurat jika terjadi bencana.

Megawati berharap, upaya mitigasi bencana yang dilakukan oleh Jepang dapat dicontoh oleh Indonesia demi keselamatan rakyat apabila terjadi bencana.

"Please, saya bukan mau sok-sokan, saya ingin sharing pengalaman bahwa ini sebenarnya bisa asal kita gotong royong," kata Megawati.

https://nasional.kompas.com/read/2021/04/23/20450001/ceritakan-mitigasi-bencana-di-jepang-megawati--bisa-dilakukan-asal-gotong

Terkini Lainnya

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Nasional
Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke