Menurut dia, kelompok teroris memang sengaja menargetkan anggota barunya pada masyarakat yang cenderung tidak kritis dan menelan semua informasi yang diberikan.
"Memang milenial ini menjadi target utama dari mereka (kelompok terorisme)," kata Wawan dalam diskusi daring, Sabtu (3/4/2021).
Oleh karena itu, Wawan mengingatkan agar semua masyarakat, termasuk generasi milenial mengecek ulang informasi yang mereka temukan.
Selain itu, menanyakan hal yang belum jelas atau belum dimengerti pada para ulama dan ahli yang sudah memiliki pengalaman.
"Dengan maksud supaya kajian-kajian ini akan lebih komprehensif serta apakah ashabunuzul itu cocok," ujar dia.
Wawan juga meminta orangtua mengawasi materi bacaan anak generasi milenial.
Menurut dia, hanya pengawasan orangtua yang bisa mencegah munculnya fenomena lone wolf atau pergerakan sendiri dalam aksi terorisme.
"Oleh karena itu, kita selalu dorong supaya bacaan darinkaum milenial dikontrol oleh orangtua," kata dia.
Wawan juga meminta orangtua mengawasi perubahan pada perilaku anak, terlebih lagi, doktrin dan pembinaan paham ekstremisme kerap terjadi melalui media sosial.
"Karena dia di-drive disitu untuk melakukan apapun yang mereka bisa lakukan terkait dengan ntah itu pembuat rakitan bom," kata dia.
"Kemudian diisi dari sisi pemikiran-pemikiran keliru kemudian juga dari upaya-upaya dan pembenaran dari gerakkannya itu," ucap Wawan.
https://nasional.kompas.com/read/2021/04/03/17231501/bin-milenial-target-utama-kelompok-terorisme