Salin Artikel

Kematian Covid-19 Naik, Epidemiolog: Ini Tanda Serius bagi Pemerintah

Menurut Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito, angka ini diberengi dengan angka kesembuhan yang justru semakin menurun selama dua minggu terakhir.

Menanggapi hal tersebut Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan indikator ini merupakan tanda yang cukup serius terkait kondisi Pandemi Covid-19 di Tanah Air.

"Ini tanda yang sangat serius untuk pemerintah. Jadi kalau ada negara yang memiliki angka kematian tinggi karena Covid-19, harus ada evaluasi strategi terkait penanganannya. Sebab berarti ada yang kebobolan atau ketelatan dalam mendeteksi dan menemukan kasus secara dini," sebut Dicky pada Kompas.com, Rabu (24/3/2021).

Dicky juga mengatakan jika angka kematian di Indonesia mengalami peningkatan berarti upaya 3T yakni testing, tracing, dan treatment tidak berjalan optimal. Selain itu, protokol kesehatan 5M juga tidak berjalan baik di masyarakat.

Ia juga mengatakan bahwa data tentang penurunan kasus Covid-19 milik pemerintah menjadi tidak valid untuk menggambarkan kondisi pandemi karena angka kematian cenderung stabil tinggi bahkan meningkat.

"Jangankan kasus kematian meningkat, angkanya stabil tinggi saja, berarti menunjukan bahwa data penurunan kasus Covid-19 itu menjadi sangat tidak valid," jelas Dicky.

"Dan ada kemungkinan bahwa situasinya di lapangan lebih serius dan buruk ketimbang yang ditampilkan oleh data pemerintah," sambungnya.

Untuk menghadapi hal tersebut, Dicky menyarankan pemerintah dapat memulainya dengan membenahi data tentang Covid-19.

Perbaikan data tidak hanya terkait dengan keabsahan jumlah, tapi juga menggali lebih dalam tentang aspek demografi data tersebut.

"Kalau datanya bagus, kita bisa mendapatkan data detail untuk menganalisa lebih dalam tentang kasus kematian," ujarnya,

"Misalnya melihat kecenderungan pasien yang meninggal itu apakah ada faktor komorbidnya, tinggal di lingkungan seperti apa, meninggal di rumah sakit atau puskesmas dan lain sebagainya. Jadi data tidak hanya dari segi kuantitatifnya tapi juga perlu data kualitatifnya," lanjut Dicky.

Dengan data yang mendetail, lanjut Dicky, pemerintah akan semakin mudah menentukan strategi yang efektif.

Karena akan banyak masukan dari ilmuwan, dokter, maupun ahli epidemiologi untuk mengantisipasi penyebaran dan penambahan kasus kematian.

Dicky juga menegaskan bahwa kasus kematian itu dapat menjadi indikator bahwa sebuah negara gagal dalam menangani pandemi Covid-19.

"Berapapun jumlahnya, satu saja kasus kematian, berarti ada satu kegagalan (penanganan Covid-19) yang abai kita lakukan, atau kegagalan dalam menjalankan 3T dan 5M nya," tegas Dicky.

Sebagai informasi, dalam konfrrensi pers yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Negara, Selasa (23/3/2021), Wiku mengungkap lima provinsi alami kenaikan kasus kematian akibat Covid-19.

Berdasarkan data 21 Maret 2021, lima provinsi yang alami penambahan jumlah kematian adalah Jawa Timur dengan penambahan angka kematian mingguan mencapai 168 kasus.

Kemudian angka kematian juga meningkat di Banten sebanyak 54 kasus, Lampung naik 13 kasus, Sulawesi Tengah naik 9 kasus, dan Jambi mengalami peningkatan sebanyak 8 kasus.

Data yang sama menujukan bahwa angka kesembuhan pasien Covid-19 mengalami penurunan. Jumlah kasus sembuh mingguan menurun 0,7 persen.

https://nasional.kompas.com/read/2021/03/24/14591611/kematian-covid-19-naik-epidemiolog-ini-tanda-serius-bagi-pemerintah

Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke