Salin Artikel

Virus Corona B.1.1.7 Disebut Lebih Mematikan, Masyarakat Diminta Lebih Waspada

JAKARTA, KOMPAS.com - Varian virus corona B.1.1.7 disebut dapat meningkatkan kematian 64 persen lebih tinggi dibanding varian lama, yakni SARS-CoV-2.

Dikutip dari Kompas.id, fakta itu terbukti dari hasil studi yang dilakukan oleh British Medical Journal pada 10 Maret 2021.

Studi itu dipimpin oleh ahli pemodelan dari University of Exeter, Robert Challen dan Epidemiolog asal University of Bristol, Leon Danon.

Penelitian tersebut membandingkan tingkat kematian antara orang yang terinveksi Covid-19 varian B.1.1.7 dan varian SARS-CoV-2.

Para peneliti menemukan varian baru yakni B.1.1.7 menyebabkan 227 orang meninggal dari 54.906 pasien. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan infeksi Covid-19 varian SARS-CoV-2 yang membuat 114 pasien meninggal.

Challen bersama timnya menyimpulkan bahwa varian baru virus corona ini meningkatkan risiko kematian mencapai 32-104 persen atau rata-rata sekitar 64 persen.

Dalam kelompok populasi yang dikaji, risiko kematian itu meningkat dari 2,5 menjadi 4,1 kemarian setiap 1.000 kasus.

"Ditambah kemampuannya menyebar dengan cepat dan risiko kematian yang meningkat, membuat B.1.1.7 menjadi ancaman yang harus ditanggapi dengan serius," ujar Challen, Kamis (11/3/2021).

Tingkatkan Kewaspadaan

Wakil Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, David Handjono Muljono menyebut, hasil studi ini sangat penting untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai varian baru Covid-19.

"Studi seperti ini masih sulit dilakukan di Indonesia karena antara perawatan atau klinis belum terhubung dengan penelitian," ungkap David.

Sementara itu Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman, khawatir bahwa varian ini akan meningkatkan kasus kematian Covid-19 hingga 50 persen pada semua kelompok umur masyarakat.

"Saya mengkhawatirkan, sebulan ke depat kita akan melihat dampaknya pada peningkatan kematian hingga 50 persen pada semua kelompok umur jika varian baru ini menyebar luas di komunitas walaupun angka kasus (positif Covid-19) seolah turun," tutur Dicky.

Dicky pun mendesak pemerintah untuk meningkatkan kapasitas testing, tracing, dan treatment (3T) isolasi, dan meningkatkan surveilans molekuler untuk mengetahui penyebaran varian baru.

"Saya khawatir varian-varian lain, seperti dari Afrika Selatan, juga sudah masuk (Indonesia)," katanya.

Jokowi Minta Masyarakat Tak Khawatir

Presiden Joko Widodo sebelumnya meminta masyarakat untuk tidak khawatir dengan adanya penemuan kasus virus corona B.1.1.7 di Tanah Air.

Jokowi mengatakan dua pasien positif Covid-19 varian asal Inggris tersebut sudah dinyatakan sembuh.

"Saya mengimbau kepada bapak, ibu, dan saudara-saudara semuanya untuk tidak perlu khawatir karena ditemukannya dua kasus positif Covid-19 dengan mutasi virus corona dari Inggris atau B.1.1.7, dua orang yang terpapar varian baru tersebut saat ini sudah negatif," sebut Jokowi dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (4/3/2021).

Namun demikian Jokowi meminta masyatakat tetap meningkatkan kewaspadaan dengan disiplin melakukan protokol kesehatan.

"Mari kita tetap berdisiplin menjalankan protokol kesehatan dengan ketat seiring dengan pelaksanaan vaksinasi yang semakin cepat," imbuhnya.

Sebagai informasi saat ini diketahui ada 6 kasus penularan virus Covid-19 varian B.1.1.7 asal Inggris di Tanah Air.

Kasus penularan varian baru virus corona itu ditemukan di 5 provinsi di Indonesia, yaitu Jawa Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.

Hingga kini 6 orang yang tertular Covid-19 varian B.1.1.7 sudah dinyatakan sembuh.

https://nasional.kompas.com/read/2021/03/12/16354421/virus-corona-b117-disebut-lebih-mematikan-masyarakat-diminta-lebih-waspada

Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke