"Ini (tracing Covid-19) masih menjadi PR besar di kita, karena kita belum mendapatkan rasio yang direkomendasikan oleh WHO sekitar 1 banding 30 tracing (sebanyak 30 orang ditelusuri dari seorang pasien Covid-19)," kata Dante yang ditayangkan kanal YouTube BNPB, Selasa (9/3/2021).
Dante mengatakan, untuk memperkuat tracing, pemerintah juga harus memperkuat proses pemeriksaan atau testing kasus Covid-19.
Untuk itu, kata dia, pemerintah akan menambah jumlah laboratorium untuk mendukung pemeriksaan kasus Covid-19.
Saat ini, kata Dante, tercatat ada 637 laboratorium yang tersebar di seluruh Indonesia yang aktif melakukan pemeriksaan kasus Covid-19 dengan metode polymerase chain reaction (PCR).
"Tentu dengan tracing yang lebih baik yang sedang kita lakukan penguatannya, kasus positif pasti akan meningkat, karena kita mencari kasus yang sebelumnya tidak mempunyai gejala, tapi karena pasien tersebut dini diketahui, dapat diobati dan mencegah terjadinya kematian," ujarnya.
Lebih lanjut, Dante mengatakan, untuk memperkuat tracing kasus Covid-19, pihaknya telah melatih sekitar 80.000 Babinsa dan Bhabinkamtibmas sebagai petugas pelacak atau tracer.
"Mereka tenaga tracer yang dilibatkan dalam mencari kasus, kalau 80.000 orang ini disebar di 10.000 puskesmas di Indonesia maka tracing akan menjadi lebih baik," pungkasnya.
https://nasional.kompas.com/read/2021/03/09/16345561/wamenkes-tracing-kasus-covid-19-masih-jadi-pr-besar