Menurut Nurcahyo, kedua throttle, yaitu sebelah kiri dan kanan sama-sama menunjukkan ketidaknormalan atau anomali.
"Apakah yang rusak yang kiri, kita belum tahu. Sebab (tuas) dua-duanya menunjukkan sikap yang berbeda atau mengalami anomali," ucap Nurcahyo dalam konferensi pers, Rabu (10/2/2021).
Nurcahyo menjelaskan, throttle sebelah kiri bergerak mundur terlalu jauh. Di sisi lain, tidak bergeraknya throttle di sebelah kanan juga menjadi tanda tanya bagi KNKT.
"(Tuas) yang kiri anomalinya mundur terlalu jauh, yang kanan benar-benar tidak bergerak seperti macet. Kita enggak tahu yang rusak kiri atau kanan atau apakah ada kerusakan," tuturnya.
Kerusakan pada tuas pengatur tenaga mesin itu belum dapat dipastikan, sebab tuas tersebut tersambung dengan 13 komponen lain dalam bagian pesawat.
"Kami masih melakukan penyelidikan dari 13 komponen lain yang terkait dengan gerakan tuas tersebut," kata Nurcahyo.
Adapun sampai saat ini cockpit voice recorder (CVR) masih belum berhasil ditemukan oleh pihak KNKT.
Nurcahyo menjelaskan, proses pencarian VCR masih mengalami kendala karena cuaca musim hujan, menyebabkan angin kencang, gelombang yang tinggi di wilayah perairan, serta lumpur di dasar laut.
"Dugaan kami terendam di bawah lumpur. Penyelam akan menggali secara manual sesuai wilayah-wilayah yang sudah kami kotak-kotakkan. Mudah-mudahan tidak terlalu lama CVR bisa ditemukan," ucap Nurcahyo.
https://nasional.kompas.com/read/2021/02/10/16295751/knkt-belum-bisa-pastikan-soal-anomali-throttle-sebelum-sriwijaya-air-sj-182