Menurut Bambang, untuk mempercepat program vaksinasi, pengiriman vaksin Covid-19 dari Sinovac dipercepat menjadi Juli 2021.
"Pengirimannya akan dilakukan bertahap hingga bulan Juli 2021 yang sebelumnya direncanakan November 2021. Ini ada percepatan Juli 2021," kata Bambang dalam konferensi pers melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (2/2/2021).
Bambang mengatakan, setelah bahan baku vaksin diproduksi, maka akan melalui serangkaian uji dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memastikan mutu dan kualitasnya.
"Setelah diproses, harus melalui serangkaian uji mutu yang dilakukan laboratorium Bio Farma dan BPOM untuk memastikan vaksin yang kita hasilkan memenuhi standar kualitas dan standar mutu yang ditetapkan," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, sebanyak 11 juta dosis bahan baku vaksin Covid-19 asal Sinovac tiba di Indonesia, Selasa (2/2/2021).
Sebanyak 11 juta bahan baku itu terdiri dari 10 juta bahan baku vaksin dan 1 juta vaksin overfill atau vaksin setengah jadi. Bio Farma mulai memproduksi dosis vaksin tersebut pada 13 Februari 2021.
Adapun sebelumnya, sebanyak 15 juta dosis bahan baku vaksin Covid-19 Sinovac, tiba di Indonesia pada 12 Januari 2021. Pengiriman pada 12 Januari merupakan tahap ketiga.
Sebelum itu, Indonesia telah menerima 3 juta dosis vaksin Sinovac.
Tahap pertama diterima pemerintah Indonesia pada 6 Desember 2020 sebanyak 1,2 juta dosis vaksin siap pakai.
Kemudian, pada 31 Desember pemerintah kembali menerima 1,8 juta vaksin.
https://nasional.kompas.com/read/2021/02/02/13030681/bio-farma-pengiriman-140-juta-vaksin-sinovac-rampung-juli-2021