"Kementerian Kesehatan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dengan didukung UNICEF juga mempersiapkan tenaga kesehatan menjadi komunikator yang handal," kata Juru Bicara Pemerintah untuk vaksinasi Covid-19 Reisa Broto Asmoro dalam siaran pers, Sabtu (23/1/2021).
Reisa menuturkan, pemahaman tenaga kesehatan akan program vaksinasi Covid-19 merupakan hal penting karena tenaga kesehatan adalah pihak yang dapat dipercaya untuk mengedukasi publik tentang Covid-19.
Menurut Reisa, sebanyak 42.000 vaksinator yang dilatih telah menerima pelatihan keterampilan komunikasi antarpribadi.
Sebelum terjun ke masyarakat, para vaksinator itu mengedukasi sesama tenaga kesehatan terlabih dahulu yang menjadi kelompok pertama penerima vaksin.
Reisa mengatakan, sudah ada 2.000 tenaga kesehatan yang awalnya ragu-ragu kini bersedia divaksinasi setelah diedukasi oleh para vaksinator.
"Sekitar 67 persen atau 1.400 dilaporkan sangat tertarik dan menyimak serta mendengarkan pesan-pesan vaksinator yang mengajak mereka berdialog,” ujar Reisa.
Edukasi tersebut sudah dilakukan oleh 4.100 vaksinator melalui sebuah platform teknologi bernama Rapid Pro yang dikembangkan Kementerian Kesehatan dan UNICEF.
Adapun, Pemerintah mencatat ada lebih dari 100.000 tenaga kesehatan yang telah mengikuti vaksinasi Covid-19 hingga Jumat (22/1/2021).
Program vaksinasi Covid-19 sendiri telah dimulai pada Rabu (13/1/2021) lalu di mana Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang divaksinasi.
https://nasional.kompas.com/read/2021/01/23/17245821/vaksinator-covid-19-dikerahkan-beri-edukasi-soal-vaksinasi-covid-19