Salin Artikel

Pandemic Talks: Setiap 12 Menit, 1 Orang Indonesia Meninggal karena Covid-19

Sebuah kalimat yang menjadi pengingat bagi semua pihak itu diunggah dalam akun Instagram @pandemictalks.

Postingan tersebut mendapat perhatian besar dari warganet dengan jumlah suka lebih dari 2.000.

Inisiator Pandemic Talks Firdza menjelaskan maksud dari postingan tersebut kepada Kompas.com, Kamis (10/12/2020).

Ia mengatakan, informasi dalam kalimat tersebut memang benar adanya dan perlu diwaspadai masyarakat.

"Selama 9 bulan ini, rata-rata angka kematian harian Covid-19 di Indonesia di 120-150 kematian per hari. Artinya setiap 12 menit minimal ada 1 kematian penduduk Indonesia akibat Covid-19," kata Firdza saat dihubungi Kompas.com.

Menurut dia, hal ini terjadi karena empat sebab. Pertama, tingginya rasio kematian Indonesia karena Covid-19 yang masih di angka 3,07 persen.

Ia menilai, hal ini juga terjadi karena jumlah tes masih kecil atau rendah yang menyebabkan angka kasus di Indonesia sejatinya bisa lebih besar.

"Ketiga, masalah dalam penanganan dan perawatan pasien yaitu treatment. Angka bed occupancy rate Indonesia di atas 70 persen," ujarnya.

Padahal, kata dia, angka bed occupancy rate jika berkaca pada standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) adalah 60 persen.

Ia mengatakan, kondisi ini semakin diperparah dengan adanya kabar bahwa tenaga kesehatan mulai kelelahan.

"Menurut Ikatan Dokter Indonesia (IDI), 85 persen tenaga kesehatan mulai kelelahan karena pandemi," ucap dia.

Kemudian, Firdza mengatakan bahwa angka kasus baru Covid-19 harian di Indonesia yang stabil di atas 5.000 kasus.

Ia khawatir, ada tiga hal yang akan terjadi apabila kondisi ini terus-terusan berlangsung.

Pertama, ia berbicara soal kapasitas tempat-tempat kesehatan Indonesia akan membeludak, bahkan bisa kolaps.

"Jika dibiarkan, maka kapasitas public health Indonesia bisa kolaps. Pasien baru corona akan semakin kesulitan mencari rumah sakit untuk perawatan dan isolasi mandiri," kata dia.

Kemudian, tidak hanya berdampak pada pasien Covid-19 saja. Menurut dia, apabila kapasitas tempat kesehatan tersebut membeludak, bahkan menyerah untuk menangani pasien, para pasien non-Covid-19 pun akan kesulitan berobat.

Untuk itu, ia menyarankan agar Indonesia mewaspadai dua hal. Pertama adalah angka positive rate Indonesia yang masih 15 persen.

"Angka positive rate Indonesia masih 15 persen. Itu di atas standar WHO kurang dari 5 persen," ucap Firdza.

Kedua, terkait mobilitas masyarakat yang tidak bisa ditekan. Padahal, kata dia, idealnya mobilitas masyarakat bisa ditekan sampai 80 persen jika memang benar ingin mengendalikan atau mencegah penularan Covid-19 semakin meluas.

Melalui postingan-nya, Pandemic Talks juga menyebut bahwa menurut pemodelan di Our World in Data Oxford University, angka kasus harian di Indonesia bisa 7 kali lipat dari yang dikonfirmasi atau rata-rata 44.000 kasus per hari.

Pada Rabu (9/12/2020), jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia di Indonesia mencatatkan jumlah tertingginya, 171 orang dalam satu hari.

Data tersebut yang dikeluarkan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 hingga pukul 12.00 WIB, Rabu.

Angka 171 menjadi rekor tertinggi pasien Covid-19 yang meninggal dunia sejak pertama kali pandemi muncul di Tanah Air pada 2 Maret 2020.

Sebelumnya, angka kematian akibat Covid-19 tertinggi terjadi pada Jumat, 27 November 2020 dengan jumlah 169 orang pasien meninggal dalam sehari.

https://nasional.kompas.com/read/2020/12/10/10254031/pandemic-talks-setiap-12-menit-1-orang-indonesia-meninggal-karena-covid-19

Terkini Lainnya

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Nasional
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke