JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB) IDI, Zubairi Djoerban menyarankan sekolah tatap muka tidak dibuka pada awal Januari 2021 jika Pilkada 2020 tetap berlanjut.
Dia mengingatkan ada risiko penularan Covid-19 secara total apabila sejumlah kegiatan berisiko dilakukan hampir bersamaan.
"Bila Pilkada lanjut, ya sekolah tatap muka jangan dibuka awal Januari, agar risiko peningkatan penularan secara total, yakni gabungan pilkada,libur panjang, sekolah tatap muka tidak terjadi," ujar Zubairi ketika dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (5/12/2020).
Dia melanjutkan, dalam waktu dekat ada tiga kegiatan yang bisa menaikkan penularan Covid-19.
Ketiganya yakni pilkada, libur akhir tahun, dan dibukanya sekolah tatap muka, sehingga menurutnya diperlukan evaluasi secara berkala dari pemerintah untuk melakukan perubahan kebijakan atau menentukan kebijakan baru.
"Ini soal nyawa rakyat, sebelum semua kian memburuk," tambah Zubairi.
Diberitakan, jumlah pasien yang terjangkit Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah.
Berdasarkan data yang disampaikan pemerintah pada Jumat (4/12/2020), tercatat ada penambahan kasus baru Covid-19 sebanyak 5.803 orang dalam 24 jam terakhir.
Dengan demikian, secara akumulatif sudah ada 563.680 orang yang terjangkit Covid-19 sejak kasus perdana diumumkan pada 2 Maret lalu.
Selain itu kini ada 466.178 orang yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 dan 17.479 orang meninggal dunia setelah tertular penyakit tersebut.
https://nasional.kompas.com/read/2020/12/05/08390891/idi-jika-pilkada-berlanjut-sekolah-tatap-muka-sebaiknya-ditunda