Salin Artikel

Doni Monardo Bantah Anggapan Pemeriksaan Spesimen Indonesia Terendah di Dunia

Menurut Doni, anggapan tersebut diduga berdasarkan data pemeriksaan pada awal masa pandemi.

"Menurut saya itu pernyataan yang kurang tepat. Jadi kalimat itu, mungkin ambil data sudah lama," ujar Doni dikutip dari tayangan YouTube resmi BNPB, Jumat (23/10/2020).

Doni menjelaskan, apabila merujuk dari data Covid-19 di bulan-bulan pertama, pernyataan tersebut ada benarnya.

Pasalnya, saat itu laboratorium untuk pengetesan Covid-19 masih terbatas.

"Selain itu, petugas tracing juga sangat sedikit," kata Doni.

Doni mengakui, kemampuan pemeriksaan spesimen bagi mereka yang diambil sampelnya, memang pada awalnya itu sangat sedikit.

Sebab, sejak pemerintah menetapkan status kekarantinaan kesehatan, laboratorium yang boleh melakukan pemeriksaan hanya satu, yakni Balitbangkes Kemenkes.

Setelah dimulai pemeriksaan, ternyata jumlah sampel Covid-19 dari daerah cukup banyak. Sehingga, tak mungkin dilakukan satu laboratorium saja.

"Sehingga kami bersama Menteri Kesehatan lapor ke Pak Presiden. Kemudian diberikan kelonggaran untuk menambah sejumlah laboratorium," ucap Doni.

"Waktu itu bertambah tiga, yakni yang di Universitas Airlangga, LBM Ejkman dan yang di Universitas Indonesia," tuturnya.

Namun, seiring bertambahnya waktu, bertambah juga pemeriksaan sampel yang dilakukan.

Sehingga kemampuan empat laboratorium itu pun tidak bisa mengakomodasi spesimen dari seluruh Indonesia.

"Akhirnya Presiden memerintahkan memberikan pelonggaran kepada semua pihak yang bisa melakukan pemeriksaan spesimen," kata dia.

"Secara bertahap mulai (laboratoroium) yang jumlahnya puluhan, sampai dengan sekarang ini mencapai 374 laboratoroim. Kalau tidak salah dalam beberapa hari terakhir bertambah menjadi sekitar 377 laboratorium," ujar Doni Monardo.

Dia pun menyebut saat ini rata-rata pemeriksaan spesimen harian berada di angka lebih dari 40.000 spesimen. Pernah pula dalam satu waktu mencapai lebih dari 50.000 spesimen.

https://nasional.kompas.com/read/2020/10/23/09344171/doni-monardo-bantah-anggapan-pemeriksaan-spesimen-indonesia-terendah-di

Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke