Menurut TNI, penembakan itu diduga dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata.
Personel TNI yang tergabung dalam Satgas Apter Hitadipa ini diduga menjadi korban penembakan bersama anggota tim investigasi lapangan TGPF sekaligus akademisi Universitas Gajah Mada (UGM), Bambang Purwoko.
Rombongan mendapat pengadangan dan penembakan saat kembali dari Distrik Hitadipa menuju Distrik Sugapa, Intan Jaya.
"Pada tanggal 9 September 2020, pukul 15.30 WIT, di daerah Kampung Mamba Bawah, Distrik Hipadita telah terjadi penghadangan oleh KSB terhadap rombongan Tim Gabungan Pencari Fakta," ujar Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Kolonel Czi IGN Suriastawa dalam keterangan tertulis, Jumat (9/10/2020).
Akibat insiden ini, Sertu Faisal Akbarmengalami luka tembak di bagian pinggang.
Sedangkan, Bambang Purwoko mengalami luka tembak di pergelangan kaki kiri dan pergelangan tangan kiri.
Suriastawa menuturkan bahwa kedua korban saat ini dalam kondisi baik.
"Saat ini korban masih dirawat di RSUD Sugapa dikawal oleh pers TNI Dpp Asintel Dam Cendrawasih Kol Inf Ardian Triwasana. Untuk rombongan TGPF lain sudah berada di rumah dinas Wabup Intan Jaya," kata dia.
TGPF saat ini tengah bekerja melakukan investigasi lapangan guna mendalami rentetan kasus penembakan di Intan Jaya, Papua.
Mereka sudah tiba di Papua sejak Rabu (7/9/2020).
Pembentukan TGPF ini berdasarkan Keputusan Menko Polhukam bernomor 83 tahun 2020 yang ditandatangan Mahfud MD pada Kamis (1/10/2020).
Ada dua komponen dalam TGPF tersebut, yakni komponen pengarah dan investigasi lapangan.
Sedikitnya terdapat empat kasus yang menjadi objek penyelidikan TGPF ini.
Keempat kasus ini meliputi penembakan yang menewaskan seorang warga sipil bernama Badawi dan prajurit TNI Serka Sahlan pada Kamis (17/9/2020).
Kemudian, kasus penembakan Pendeta Yeremia Zanambani dan prajurit TNI bernama Pratu Dwi Akbar dan pada Sabtu (19/9/2020).
Diketahui, Pratu Dwi Akbar tewas usai terlibat kontak tembak dengan kelompok sipil bersenjata pada Sabtu (19/9/2020).
https://nasional.kompas.com/read/2020/10/09/16582781/selain-akademisi-ugm-satu-prajurit-tni-jadi-korban-penembakan-di-papua