Salin Artikel

Menko PMK Klaim Kasus Covid-19 di Indonesia Tak Terlalu Parah, Benarkah?

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia dinilai tidak terlalu parah dibandingkan dengan negara-negara lain yang memiliki jumlah penduduk besar.

Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat menjadi pembicara di acara penerimaan mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) 2020 secara daring, Senin (28/9/2020).

"Indonesia memiliki jumlah penduduk terbesar nomor 4 di dunia, tapi dalam kasus ini (Covid-19) kita ada di urutan 21-22 sementara negara penduduk besar lainnya ada di urutan 1, 2, 3," kata Muhadjir.

Ia kemudian membandingkan Indonesia dengan Amerika yang merupakan negara dengan penduduk terbesar ketiga di dunia, justru menempati posisi teratas untuk penyebaran virus corona. Demikian halnya India, yang menempati urutan kedua setelah AS.

Sedangkan Brazil yang jumlah penduduknya nomor lima di dunia, menempati urutan ketiga sebagai negara dengan jumlah kasus terbanyak.

Ia kemudian kembali membandingkan dengan jumlah kasus positif di China. Ia menyebut, negara tersebut justru hanya menempati urutan ke-39.

"Harus kita syukuri keadaan ini. Alhamdulilah perkembangan kasus tidak mengalami kenaikan eksponensial seperti yang dibayangkan akan berlipat ganda dari waktu ke waktu tapi relatif landai meski ada naik-turun. Kita masih kondisi terkendali," tutur Muhadjir.

Namun benarkah yang disampaikan Muhadjir?

Dilansir dari Worldometers, Selasa (29/9/2020), Indonesia saat ini tercatat sebagai negara dengan urutan ke-23 dengan total kasus sebanyak 278.722 kasus.

Seperti yang disampaikan Muhadjir, China memang jauh di bawah Indonesia dan berada di urutan ke-44 dengan 85.384 kasus. Adapun tiga negara lainnya, secara berturut-turut menempati urutan tiga besar yaitu Amerika Serikat (7.361.611 kasus), India (6.143.019 kasus) dan Brazil (4.748.327 kasus).

Namun, perlu dicatat bahwa pengujian spesimen dan pelacakan kasus turut mempengaruhi banyak sedikitnya kasus yang ditemukan. Persoalannya, angka pengujian Indonesia masih jauh di bawah negara-negara yang disebutkan oleh Muhadjir.

Total pengujian sampel corona yang telah dilakukan Indonesia baru sebanyak 3.239.244 spesimen. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 274,2 juta jiwa, baru 11.812 orang per 1 juta penduduk yang sudah di tes.

Sedangkan, Brazil dengan jumlah penduduk yang lebih sedikit dari Indonesia yaitu 212,9 juta jiwa, telah berhasil melakukan uji sampel corona terhadap 17.900.000 spesimen. Itu berarti, ada sekitar 84.066 orang yang telah diambil sampelnya per 1 juta populasi.

Sementara Amerika Serikat yang jumlah penduduknya mencapai 331,4 juta jiwa, telah berhasil melakukan pengujian terhadap 105.401.706 spesimen Covid-19. Jumlah itu setara dengan 317.974 orang yang telah diperiksa per 1 juta penduduk.

Selanjutnya, China dengan jumlah penduduk mencapai 1,4 miliar jiwa telah berhasil memeriksa 160.000.000 spesimen. Pemeriksaan tersebut setara dengan pemeriksaan 111.163 orang per 1 juta populasi.

Pengujian spesimen merupakan salah satu faktor penentu dalam mengetahui seberapa besar tingkat penularan Covid-19 di masyarakat. Semakin besar pengujian dilakukan, semakin besar pula kemungkinan ditemukannya pasien baru.

Selain jumlah kasus yang telah terdeteksi, perlu diketahui pula tingkat kesembuhan dan kematian yang ditimbulkan akibat Covid-19.

Jika dilihat dari kelima negara yang disebutkan, China menjadi negara dengan persentase kasus sembuh tertinggi yaitu 94,3 persen. Posisi berikutnya yaitu Brazil (86 persen), India (82,9 persen), Indonesia (74,2 persen) dan Amerika Serikat (62,6 persen).

Sedangkan untuk persentase kasus kematian, Indonesia (3,7 persen) menempati urutan kedua setelah China (5,4 persen). Posisi berikutnya terdapat Brazil (2,9 persen), India (1,5 persen), dan Amerika Serikat (0,2 persen).

https://nasional.kompas.com/read/2020/09/29/11532181/menko-pmk-klaim-kasus-covid-19-di-indonesia-tak-terlalu-parah-benarkah

Terkini Lainnya

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke