Salin Artikel

Waspada! Kekerasan Seksual ke Anak Biasanya Dilakukan Orang Dekat

Tren tersebut adalah pelaku yang memiliki akses dekat dengan anak-anak.

"Pelaku memiliki akses dekat dengan anak. Dulu orang berbuat jahat memang niatnya jahat, sekarang berbuat jahat karena dia punya akses," ujar Susianah dalam diskusi publik tentang RUU PKS yang digelar PDI-P secara daring, Kamis (10/9/2020).

Ia mengatakan, data Komisi Nasional (Komnas) Perempuan menunjukan bahwa peringkat kedua pelaku kekerasan seksual adalah ayah.

Para pelaku yang merupakan orang terdekat itu, kata dia, seharusnya memberikan perlindungan kepada korban.

Namun mereka malah menjadi predator dan penjahat bagi anak-anak tersebut. Tak hanya ayah, tetapi juga paman, kakek, hingga guru.

"Jadi orang berbuat jahat karena punya akses berbuat jahat," kata dia.

Data sistem informasi online Perempuan dan Perlindungan Anak (SIMFONI PPA) di Kementerian PPPA hingga bulan Juni menunjukkan, selama masa pandemi terdapat 3.087 anak yang mendapat kekerasan di rumah.

Dari jumlah tersebut, 1.848 anak di antaranya mendapatkan kekerasan seksual.

Ia mengatakan, anak-anak rentan mendapat kekerasan juga dikarenakan mereka merupakan kelompok yang lemah.

"Jadi mereka tak punya kemampuan bahasa verbal. Inilah yang menyulitkan anak meceritakan keluarganya dan ini yang dipakai para pedofil," kata dia.

Oleh karena itu, ia pun berharap Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) bisa disahkan segera.

Adapun RUU PKS hingga saat ini belum disahkan karena pembahasan yang alot di DPR.

RUU tersebut bahkan dicabut dari program legislasi nasional (prolegnas) prioritas 2020.

https://nasional.kompas.com/read/2020/09/10/17112211/waspada-kekerasan-seksual-ke-anak-biasanya-dilakukan-orang-dekat

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke