Salin Artikel

Kemenristek: Di Antara Negara OKI, Indonesia Punya Keunggulan dalam Kembangkan Vaksin Covid-19

Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid 19 Kementerian Riset dan Teknologi Ali Ghufron Mukti mengatakan, Indonesia telah ditetapkan sebagai center of excellent dalam bidang vaksin secara resmi.

"Keunggulan Indonesia di antara negara-negara anggota OKI adalah memang secara resmi
Indonesia di tetapkan sebagai center of excellent dalam bidang vaksin," ujar Ghufron, dikutip dari siaran pers, Senin (7/9/2020).

Indonesia menjadi Center of Excellent atau Pusat Riset Vaksin dan Bioteknologi OKI sejak 14 Mei 2018.

Hal tersebut berdasarkan resolusi pertemuan Islam Conference of Health Ministers (ICHM) keenam di Jeddah, Arab Saudi, pada 6-7 Desember 2017.

Ghufron mengatakan, Indonesia sudah mampu memproduksi vaksin lebih dari 75 tahun yang lalu.

Bahkan, kata dia, di antara negara-negara OKI lainnya Indonesia terbukti mampu mengekspor vaksin polio ke lebih dari 118 negara.

"Hanya Indonesia di antara negara OKI yang telah mampu ekspor vaksin polio ke lebih dari 118 negara,” kata Ghufron.

Oleh karena itu, menurut dia, kerja sama Indonesia lewat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dengan negara OKI semakin mempertegas posisi Indonesia di antara negara OKI dalam pengembangan vaksin Covid-19.

Dalam kerja sama tersebut, BPOM RI juga membantu meningkatkan ketersediaan obat dan vaksin serta mendukung kemandirian dalam produksi dan penyediaannya di negara OKI yang membutuhkan.

Salah satunya melalui program kerja sama Selatan-Selatan dan Triangular dalam bentuk berbagi pengetahuan dan pengalaman di bidang obat dan vaksin.

"Sehingga kemandirian vaksin bisa terealisasi dengan cepat, seperti kerja sama Bio Farma dan
Sinovac, Eijkman dengan Bio Farma, atau produksi sendiri seperti Unair. Apalagi antara kita dan OKI sudah sering bekerja sama. OKI merupakan pasar yang besar,” ujar Ghufron.

Sebelumnya diberitakan, Kepala BPOM RI Penny K Lukito menilai, perlu adanya kerja sama dengan negara-negara anggota OKI dalam mengembangkan obat dan vaksin Covid-19.

Menurut Penny, koordinasi antara National Medicines Regulatory Authorities (NMRAs) dan industri farmasi di negara-negara OKI perlu segera dilaksanakan.

Dengan demikian, terjadi percepatan implementasi Deklarasi Jakarta dan Rencana Aksi NMRAs OKI yang merupakan hasil pertemuan dengan Kepala Otoritas Regulator Obat Negara Anggota OKI pada 21-22 November 2018.

"Sejalan dengan perkembangan pandemi Covid-19, BPOM memandang perlu adanya koordinasi dan kolaborasi antara NMRAs dan industri farmasi negara anggota OKI dalam rangka pengembangan obat dan vaksin sebagai langkah strategis terhadap upaya penanganan pandemi Covid-19 secara global," ujar Penny, dikutip dari keterangan pers, Jumat (4/9/2020).

Penny mengatakan, BPOM telah bertemu dengan Tim Sekretariat OKI untuk menjajaki kerja sama.

Dari pertemuan itu, disepakati adanya pertemuan teknis NMRAs dan industri farmasi negara-negara OKI terkait kerja sama pengembangan obat dan vaksin Covid-19.

 

https://nasional.kompas.com/read/2020/09/07/16423401/kemenristek-di-antara-negara-oki-indonesia-punya-keunggulan-dalam-kembangkan

Terkini Lainnya

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke