Salin Artikel

Dukungan Parpol dan Keyakinan Putra Jokowi pada Pilkada Solo...

JAKARTA, KOMPAS.com - Dukungan partai politik untuk putra sulung Presiden Joko Widodo sekaligus kandidat calon wali kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, terus mengalir.

Hingga Rabu (12/8/2020) ada 4 partai yang secara resmi mengusung Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa pada Pilkada Solo 2020, yakni PDI-P, Partai Gerindra, Partai Golkar dan PAN.

Sementara itu, Partai Demokrat juga telah menyatakan dukungan untuk Gibran. Namun, dukungan itu belum diserahkan secara resmi melalui surat rekomendasi.

Gibran meyakini, dukungan partai-partai tersebut akan memperkuat kekuatan politik untuk memenangkan kontestasi Pilkada pada 9 Desember 2020 mendatang.

"Saya meyakini kerja sama ini adalah untuk kepentingan masyarakat Solo. Saya meyakini kerja sama ini untuk kemajuan Kota Solo," kata Gibran di dalam konferensi pers di kantor DPP Golkar, Jl Anggrek Neli Murni, Jakarta, Rabu (12/8/2020).

PDI-P

PDI Perjuangan menjadi partai pertama yang mengumumkan dukungan untuk Gibran dan Teguh di Pilkada Solo pada Jumat (17/7/2020).

Gibran menyaksikan pengumuman tersebut dari kantor DPC PDI-P Solo bersama Teguh dan jajaran DPC Solo lainnya.

Ia juga mengaku, sudah memiliki banyak kecocokan dengan Teguh.

"Setelah kita berdua mendapatkan undangan (rekomendasi) kan sudah kelihatan kok chemistry-nya. Itu saja," kata Gibran di Kantor DPC PDI-P Solo, Jateng, Jumat (17/7/2020).

Sebelum diumumkan, rekomendasi PDI-P atas kandidat pasangan untuk Pilkada Solo masih menyimpan tanda tanya, apakah akan berlabuh pada Gibran-Teguh atau Gibran-Achmad Purnomo.

Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo mengatakan, dirinya sempat berkunjung ke Istana Kepresidenan pada Kamis (16/7/2020).

Di sana, Presiden Jokowi memberitahukan bahwa PDI-P memberikan rekomendasi pada Gibran dan Teguh, bukan Gibran dan dirinya.

"Tadi saya di Istana Negara diberitahu oleh Pak Jokowi kalau yang dapat rekomendasi Gibran sama Teguh (Gi-Guh). Bukannya Pu-Guh, tapi Gi-Guh," kata Purnomo saat dihubungi wartawan.

Purnomo pun tak mempermasalahkan, keputusan PDI-P tersebut dan tak memiliki niat untuk maju di Pilkada Solo melalui partai lain.

"Saya sudah tua, tidak ada yang berminat ke saya," kata Purnomo ketika ditanya opsi maju melalui partai di luar PDIP jika tak direkomendasikan.

Partai Gerindra

Menyusul PDI-P, Partai Gerindra juga memberikan dukungan. Dukungan yang disertai surat rekomendasi itu diserahkan kepada Gibran-Teguh di kantor DPD Partai Gerindra, Semarang, Jawa Tengah pada Senin (3/8/2020).

Surat rekomendasi tersebut telah ditandatangani Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto dan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani.

Gibran mengucapkan, terima kasih kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto atas rekomendasi tersebut.

Gibran mengatakan, ia dan Teguh semakin optimistis dapat memenangkan Pilkada Solo dengan adanya dukungan dari Partai Gerindra.

"Dengan turunnya rekomendasi ini akan menjadi kekuatan tambahan untuk bisa memenangkan kontestasi Pilkada Solo 2020 demi kemajuan Kota Solo," kata Gibran.

Secara terpisah, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, hubungan baik Presiden Jokowi dan Prabowo menjadi salah satu alasan partainya memutuskan untuk mendukung Gibran di Pilkada Solo.

Seperti diketahui, Prabowo merupakan Menteri Pertahanan di kabinet pemerintahan Jokowi. Sementara itu, Gibran putra sulung dari orang nomor satu di Indonesia itu.

"Tentu saja Pak Prabowo adalah Menteri Pertahanan yang merupakan menteri dari Pak Jokowi. Jadi saya kira hubungan-hubungan itu juga menjadi alasan alasan kita mengambil keputusan itu," kata Muzani di Kantor DPP Partai Gerindra, Senin (3/8/2020).

Selain hubungan dekat, Muzani mengatakan, Partai Gerindra tak bisa mengajukan bakal calon kepala daerah di Solo karena hanya memiliki 3 kursi di DPRD. Sehingga tak memenuhi syarat pencalonan kepala daerah.

"Kursi kita di Solo tiga kursi, sehingga kita harus menggunakan tiga kursi itu untuk segera mencalonkan," ujarnya.

Partai Golkar

Setelah mengantongi dukungan dari PDI-P dan Gerindra, Gibran dan Teguh kembali mendapat dukungan dari Partai Golkar.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto langsung menyerahkan surat rekomendasi kepada Gibran di Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Jakarta, Rabu (12/8/2020) siang.

"Pada pertemuan ini, Partai Golkar menyerahkan surat dukungan kepada Mas Gibran dan Mas Teguh untuk maju di Pilkada Solo," kata Airlangga dalam konferensi pers.

Airlangga mengatakan, dukungan tersebut menjadi simbol konsolidasi kerja sama PDI-P dan Partai Golkar.

"Insya Allah dengan dukungan Partai Golkar dan partai lain, maka Mas Gibran bisa memenangkan Pilkada Solo," kata Airlangga.

Menanggapi hal itu, Gibran mengatakan, dukungan tersebut merupakan tanggung jawab agar bekerja keras memenangkan Pilkada Solo 2020.

Ia mengatakan, kerja sama dengan Golkar untuk kepentingan dan kemajuan masyarakat Solo.

"Saya meyakini kerja sama ini adalah untuk kepentingan masyarakat Solo. Saya meyakini kerja sama ini untuk kemajuan Kota Solo," kata Gibran.

PAN

Di hari yang sama, Partai Amanat Nasional (PAN) juga mengumumkan dukungan untuk Gibran-Teguh.

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyerahkan secara langsung surat rekomendasi kepada Gibran di rumah dinasnya, Jakarta, Rabu (12/8/2020) sore.

"Nah hari ini secara resmi kita serahkan, kita memberikan dukungan sudah lama, tapi hari ini secara resmi kita serahkan (surat rekomendasi)," kata Zulkifli.

Zulkifli mengatakan, partainya sudah lebih dulu dari PDI-P untuk mendukung putra sulung Presiden Jokowi untuk maju di Pilkada Solo 2020.

"Saya sudah sampaikan dari lima bulan lalu. Sebelum teman lain, sebelum PDI-P dukung, kita sudah dukung Gibran," ujar dia.

Zulkifli mengatakan, alasan partainya mendukung Gibran adalah niat dan tekad Gibran untuk memajukan tanah kelahirannya.

Oleh karenanya, kata Zulkifli, PAN sebagai partai politik menjalankan tugas untuk menyiapkan calon pemimpin yang layak dipilih masyarakat.

"Gibran layak didukung, PAN melihat Gibran sebagai salah satu calon pemimpin perlu kita sampaikan, tapi kami meyakini perkiraan saya bisa di atas 80 persen, dan biasanya ramalan saya benar. Apapun lawannya nanti, apakah ada lawan atau kotak kosong," ucap dia.

Lawan kotak kosong

Dengan sejumlah dukungan yang diterima Gibran-Teguh, kekuatan politik yang dimiliki pasangan tersebut makin kuat.

Isu kemungkinan pasangan ini akan berhadapan dengan kotak kosong semakin kuat dan menjadi perbincangan publik.

Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, potensi kotak kosong yang sering dialamatkan kepada Gibran menunjukkan basis legitimasi yang dimiliki Gibran-Teguh semakin kuat.

Ia juga mengatakan, proses Pilkada dengan melawan kotak kosong merupakan bagian dari demokrasi.

"Mahkamah Konstitusi telah mengatur, ketika ada kecenderungan orang menjadi calon tunggal karena basis legitimasinya cukup kuat, maka tetap masyarakat diberikan opsi kotak kosong. Jadi itu juga sebuah proses demokrasi yang sehat," kata Hasto dalam konferensi pers yang digelar PDI-P secara virtual, Jumat (24/7/2020).

Hasto juga mengatakan, kuatnya legitimasi pasangan yang diusung PDI-P itu dibuktikan dengan banyaknya partai politik bergabung untuk memberikan dukungan.

"Artinya kepemimpinannya diterima, sehingga partai yang lain memberikan dukungan," ujarnya.

Sementara, Gibran kurang sependapat apabila ada yang mengatakan ia dan Teguh akan melawan kotak kosong.

Sebab, kata Gibran, saat ini ada calon independen yang tengah berjuang untuk Pilkada Solo.

"Teman-teman media coba ke Solo. Nanti kalau terbukti tidak ada kotak kosong gimana? Kan kita harus menghormati pasangan indenpenden yang sudah berjuang," kata Gibran di rumah dinas Zulkifli Hasan, Jakarta, Rabu (12/8/2020).

Gibran meminta tak ada narasi negatif terkait Pilkada Solo. Selain itu, ia mengaku siap menghadapi siapapun pasangan calon yang akan berlaga.

"Siapapun lawannya, kami siap bertempur, kami tidak anggap remeh, jadi itu. Kok cerita-cerita kotak kosong ini, entar dulu lah," imbuhnya.

https://nasional.kompas.com/read/2020/08/13/08450191/dukungan-parpol-dan-keyakinan-putra-jokowi-pada-pilkada-solo

Terkini Lainnya

 Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Nasional
Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite sesuai Penugasan Pemerintah

Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite sesuai Penugasan Pemerintah

Nasional
Menteri KKP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Menteri KKP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Nasional
KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

Nasional
Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

Nasional
Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

Nasional
Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

Nasional
Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

Nasional
Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Nasional
Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

Nasional
Menteri KP: Lahan 'Idle' 78.000 Hektar di Pantura Bisa Produksi 4 Juta Ton Nila Salin Setiap Panen

Menteri KP: Lahan "Idle" 78.000 Hektar di Pantura Bisa Produksi 4 Juta Ton Nila Salin Setiap Panen

Nasional
Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

Nasional
Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

Nasional
Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Nasional
Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektar Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektar Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke