Salin Artikel

Peserta dengan Suhu Tubuh di Atas 37,3 Derajat Celcius Boleh Ikut Seleksi CPNS

Ini merupakan bagian dari protokol kesehatan seleksi CPNS. 

Menurut Suharmen, peserta dengan suhu tubuh diatas 37,3 derajat celcius tetap diperbolehkan mengikuti ujian SKB CPNS.

Sebab, menurut dia, tingginya suhu tubuh seseorang tak bisa dikategorikan sudah terinfeksi Covid-19.

"Apakah orang yang suhu badannya lebih dari 37,3 derajat harus digugurkan atau tidak? Semua berpendapat, baik itu Kemenkes, Panselnas ataupun BNPB tidak ada ketentuan bahwa orang yang 37,3 derajat celcius maka dia terpapar Covid-19," kata Suharmen dalam media briefing BKN, Rabu (5/8/2020).

"Karena belum tentu itu terjadi, bisa saja orang suhu di atas itu dia kena demam biasa bukan karena Covid-19,"  ucap dia.

Kendati demikian, ia mengatakan bahwa peserta seleksi dengan suhu tubuh di atas 37,3 derajat akan mengikuti tes di ruangan terpisah dengan peserta lain. 

Pengecekan suhu tubuh minimal dilakukan dua kali dengan interval waktu 5 menit-10 menit. 

Selain itu, dalam tes seleksi CPNS kali ini, daftar kehadiran peserta akan dilakukan secara digital.

Sebelumnya, sistem kehadiran peserta menggunakan tanda tangan basah.

“Jadi sistem kehadiran kita sudah menggunakan komputer dengan melakukan scanning terhadap barcode yang ada di kartu peserta,” ucap dia. 

Selain itu, Suharmen menyebutkan, pihak pengantar atau orangtua peserta SKB CPNS dilarang masuk dan menunggu di dalam area seleksi untuk menghindari kerumunan.

Hasil seleksi SKB CPNS nantinya dapat dilihat melalui sosial media BKN sehingga seluruh peserta dapat mudah mengetahui nilai atau skor yang diperoleh.

https://nasional.kompas.com/read/2020/08/05/20003171/peserta-dengan-suhu-tubuh-di-atas-373-derajat-celcius-boleh-ikut-seleksi

Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke